"Kehilangan Selalu Menjadi Tragedi Tapi Kami Bangga Dia Mati karena Membela Negara"
Merdeka.com - Di dalam Gereja Alexandra dan Antonia, tergeletak sebuah peti mati yang terbungkus bendera tiga warna Rusia. Ada juga sebuah topi dan foto.
Mikhail Orchikov adalah wakil komandan brimob-senapan. Dia terbunuh di Ukraina. Tentara Angkatan Bersenjata Rusia memberikan penghormatan.
Seorang pendeta Ortodoks berjalan mengelilingi peti mati sembari memanjatkan doa dan mengayunkan bejana logam berornamen yang memancarkan dupa yang menyala. Wanginya memenuhi kapel, bercampur dengan irama paduan suara gereja. Istri Orchikov, yang menutup kepalanya dengan kerudung hitam, dihibur para kerabat.
Berapa banyak prajurit Rusia yang tewas di Ukraina? Merupakan tindakan kejahatan di Rusia melaporkan apapun selain dari angka resmi dari pemerintah.
Menurut informasi yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, 498 tentara meninggal di Ukraina, yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus". Itu merupakan angka terbaru, dari 2 Maret. Belum ada update data selama dua pekan ini.
"Situasinya di negara kami tidak sederhana," kata pendeta tersebut kepada para jemaat.
"Setiap orang memahami itu," lanjutnya, dikutip dari BBC, Kamis (17/3).
Kremlin ingin masyarakat percaya bahwa tentara Rusia di Ukraina adalah pahlawan dan tindakan Rusia di negara itu merupakan aksi membela diri karena jika Ukraina bergabung dengan NATO, negara itu akan memiliki bom nuklir lalu akan merebut kembali Krimea lalu ke Rusia selatan.
Di jalan-jalan Kostroma, banyak orang yang tampaknya percaya apa yang disampaikan Kremlin itu.
Itu sebagian karena pengaruh televisi yang membentuk opini publik. Tapi juga, di saat-saat krisis, banyak orang Rusia yang mempercayai pemimpinnnya, tidak ingin mempercayai bahwa presiden mereka mungkin telah membuat keputusan yang salah.
"NATO ingin mendirikan toko dekat kami (di Ukraina) dan mereka memiliki senjata nuklir," kata Nikolai.
"Sempurna, Putin. Dia tidak akan membiarkannya."
Pembela tanah tumpah darah
Tidak semua orang mendukung serangan Rusia di Ukraina. Di desa Nikolskoye, wartawan BBC mengunjungi rumah seorang pendeta Ortodoks, Bapa Ioann Burdin. Dia baru-baru ini menyampaikan khotbah anti perang dan mengkritik situs web gereja.
Dia lalu ditangkap dan didenda berdasarkan UU baru mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Rusia.
"Saya percaya pertumpahan darah apapun, apapun penyebabnya dan bagaimanapun Anda berusaha membenarkannya, itu tetap sebuah dosa," kata Bapa Ioann.
"Darah ada di tangan orang yang menumpahkannya. Jika sebuah perintah diberikan, itu di tangan siapapun yang memberikan perintah, dukung atau tetap bungkam."
"Hal terburuk dari semuanya adalah bahwa kebencian telah muncul. Itu akan tumbuh semakin dalam dan semakin dalam, karena kita bisa melihat situasi (dengan Ukraina) belum berakhir. Tidak ada keinginan politik untuk menghentikan ini. Kebencian dari kedua beluah pihak akan menguat dan menjadi tembok antara masyarakat kita selama puluhan tahun mendatang."
Di sebuah pemakaman di Kostroma, delapan tentara mengangkat peti mati Mikhail ke kuburan. Band militer memainkan musik khidmat. Lalu tembakan penghormatan berbunyi, disusul lagu kebangsaan Rusia, peti mati itu diturunkan ke dalam tanah.
Ada pidato singkat: "Kehilangan seorang anak, saudara, ayah selalu menjadi tragedi, tapi kita bangga dia mati karena membela rakyat kita, anak-anak kita, negara kita."
Di Kostroma, mereka menyebut Mikhail "pembela tanah tumpah darah."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKabar terbaru mengenai Parto Patrio sungguh mengejutkan. Ia mendadak dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaData Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnya