Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kecil Kemungkinan Iran-AS Akan Berperang, Ini Alasannya

Kecil Kemungkinan Iran-AS Akan Berperang, Ini Alasannya Hassan Rouhani. guardian.co.uk ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Hubungan Iran dan Amerika Serikat kini disebut-sebut dalam kondisi di ambang perang setelah Presiden Donald Trump Mei tahun lalu memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir Iran yang dibuat pada 2015.

Pekan lalu Iran menembak jatuh pesawat nirawak AS, RQ-4A Global hawk, yang dikatakan melanggar wilayah udara Iran di Teluk Oman.

AS mengatakan pesawat drone mereka sedang terbang di wilayah udara internasional ketika melintasi Selat Hormuz, rute penting kapal dagang.

Dikutip dari laman Anadolu, kamis (27/6), insiden itu membuat AS menyiapkan rencana serangan balasan namun Presiden Trump kemudian membatalkan serangan itu di detik-detik terakhir.

Rangkaian peristiwa itu memicu perdebatan soal apakah AS dan Iran bisa benar-benar terlibat perang sebenarnya.

Profesir Sayed Muhammad Marandi, pengamat politik Iran yang juga terlibat dalam negosiasi kesepakatan nuklir Iran pada 2015 mengatakan kecil kemungkinannya AS dan Iran akan berperang.

"Apa yang membuat AS tidak mengubah kebijakannya dari perang ekonomi ke konflik militer tebuka adalah fakta bahwa rudal buatan Iran kini bisa menghancurkan persenjataan AS yang paling canggih," kata dia kepada kantor berita Turki, Anadolu.

Dia meyakini perang AS dengan Iran bisa membuat bencana ekonomi global karena jika perang terjadi maka sumber gas dan minyak di Teluk Persia akan terancam dan Selat Hormuz akan ditutup.

diserang di teluk oman©ISNA/AFP

Sadrodin Moosvi, direktur harian Iran Daily, menilai ditembak jatuhnya drone AS itu menunjukkan kemampuan militer Iran yang mumpuni.

"Itu menunjukkan ada banyak target AS di kawasan yang dalam kondisi rawan dan berada dalam jangkauan Iran," kata dia.

Banyak kalangan berpendapat Washington tidak akan mampu melancarkan perang di kawasan Asia Barat.

Bulan lalu militer AS mengumumkan mereka mengerahkan kapal induk Abraham Lincoln untuk mengantisipasi kemungkinan perang dengan Iran di Teluk Persia.

"Setelah beberapa pekan pamer kekuatan, kapal itu ditarik mundur karena Iran tidak mengubah posisinya terhadap AS," kata Syed Sajjad, pengamat Timur Tengah.

Marwa Usman, jurnalis dan pengamat politik Timur Tengah mengatakan pilihan untuk berperang tidak mendapat dukungan mayoritas dari rakyat Amerika dan Iran bisa berbalik membalas dengan keras.

"Pesan dari Teheran kepada Gedung Putih jelas: Iran akan tunduk kepada ancaman dan tekanan dan siap menghadapi perang total," ujar Usman.

Pengamat politik Ali Ahmadi mengatakan meski Iran dan AS paham perang bukan menjadi kepentingan mereka namun ketegangan yang terjadi bisa menimbulkan kesalahan perhitungan yang memicu konflik.

"Ketegangan ini disebabkan Washington meninggalkan kesepakatan nuklir Iran, menyebut Garda Revolusi sebagai organisasi teroris dan bersikap keras terhadap Iran," kata Ahmadi.

"Hanya Washington yang bisa mengendurkan ketegangan ini."

Bulan lalu pejabat AS menyalahkan Iran atas insiden penyerangan kapal tanker minyak di Teluk Oman namun Teheran membantah tuduhan itu dan Presiden Hasan Rouhani menuturkan Teheran tidak ingin berperang.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasau: TNI AU Segera Miliki Pesawat Nirawak Baru
Kasau: TNI AU Segera Miliki Pesawat Nirawak Baru

Pemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.

Baca Selengkapnya
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.

Baca Selengkapnya
Membandingkan Kekuatan Militer Iran Vs Israel
Membandingkan Kekuatan Militer Iran Vs Israel

Negara Israel memiliki 612 pesawat terbang dan 241 jet tempur. Selain itu juga memiliki 146 helikopter dan 48 Helikopter tempur atau penyerang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Joe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran, Ini Alasannya
Joe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Joe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran

Baca Selengkapnya
Airlangga Minta Semua Parpol Bersatu Antisipasi Dampak Serangan Iran ke Israel
Airlangga Minta Semua Parpol Bersatu Antisipasi Dampak Serangan Iran ke Israel

Iran meluncurkan serangan udara ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4) malam.

Baca Selengkapnya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.

Baca Selengkapnya
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.

Baca Selengkapnya
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah

Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah

Baca Selengkapnya
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan

Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.

Baca Selengkapnya