Justin Trudeau, pria ganteng liberal terpilih jadi PM baru Kanada

Merdeka.com - Setelah hampir 10 tahun dipimpin Perdana Menteri Stephen Harper dari Partai Konservatif, Kanada kini memiliki pemimpin baru. Sang PM baru itu adalah Justin Trudeau, Ketua Partai Liberal yang popularitasnya melejit setahun terakhir di negara tetangga Amerika Serikat itu.

Partai Liberal meraih 185 kursi dari total 338 kursi di parlemen. Sedangkan Partai Konservatif hanya sanggup mempertahankan 102 kursi dari sebelumnya 159. Sesuai UU di Kanada, partai mayoritas di legislatif otomatis ketuanya menjadi perdana menteri.

Setelah hasil hitung cepat pemilihan umum legislatif diumumkan dini hari tadi, Selasa (20/10), Harper sang petahana menerima kekalahan tersebut. Dia berencana mundur dari kursi ketua Partai Konservatif, sembari menjalankan tugas sebagai oposisi pemerintah.

"Kami memberikan semua yang kami punya dan kami tidak menyesal. Orang-orang Kanada telah memilih pemerintahan Liberal, kita terima semuanya itu," kata Harper, seperti dilansir the Guardian.

Harper segera mengucapkan selamat kepada Trudeau atas kemenangan yang dia peroleh. Selain itu, Harper menawarkan bantuannya dalam transisi untuk PM baru Kanada ini.

Justin Trudeau merupakan putra dari Pierre Trudeau, mantan Perdana Menteri Kanada. Sosoknya yang rupawan, mengusung kebijakan radikal, serta baru 44 tahun, membuatnya mencuri perhatian pemilih. Trudeau terutama unggul di negara bagian yang penduduknya berbahasa Prancis.

Partai Liberal menyatakan akan menjalankan diplomasi luar negeri proaktif dengan tetangganya seperti AS dan Meksiko. Mereka juga akan melibatkan lembaga-lembaga multilateral untuk membangun Kanada.

"Kita telah membuktikan politik dapat dijalankan untuk mencari jalan terang bagi semuanya," kata Trudeau kepada pemilihnya dalam pidato kemenangan di Kota Montreal.

Dilaporkan The Globe and Mail, setelah dilantik sebagai perdana menteri, nantinya Trudeau segera menghadiri sejumlah acara internasional. Salah satunya Asia Pasific Economic Co-operation (APEC) di Filipina pada November mendatang.

Dalam kampanyenya, Trudeau mengatakan akan memulai era baru dalam diplomasi Kanada yang selama ini mengandalkan ekonomi sumber daya alam, serta berencana untuk mengurangi emisi rumah kaca di negaranya.

Pertainya menawarkan kebijakan neraca defisit untuk menggerakkan ekonomi, sekaligus mengembalikan citra Kanada sebagai negara maju di mata dunia.

Trudeu pun berjanji menerapkan pengurangan pajak untuk warga kelas menengah. Konkretnya, tarif pajak penghasilan bagi mereka yang beroleh CAD 45.000 hingga CAD 90.000 akan dikurangi. Sementara untuk mereka yang berpenghasilan lebih dari CAD 200.000 akan dikenakan undang-undang pajak baru.

Trudeau mengatakan akan mengembalikan kepemimpinan tradisional di Kanada. Sehingga selain pajak, dia berjanji menggenjot pembangunan infrastruktur Kanada. Kalangan oposisi menilai Trudeau tidak teruji sebagai pemimpin, karena karir profesionalnya hanya aktif di partai.