Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Isu Pandemi Corona Jadi Topik Panas di Debat Cawapres AS

Isu Pandemi Corona Jadi Topik Panas di Debat Cawapres AS Debat Cawapres AS 2020. ©REUTERS/Brian Snyder

Merdeka.com - Debat Cawapres AS yang mempertemukan Wakil Presiden Mike Pence dan calon wakil presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris berlangsung panas saat membahas pandemi virus corona.

Harris menyebut Presiden Donald Trump sebagai "kegagalan terbesar dari administrasi kepresidenan mana pun dalam sejarah negara kita".

Sementera Pence menyebut rencana pandemi calon Demokrat Joe Biden adalah "plagiarisme" dari Gedung Putih saat ini.

Dalam debat 90 menit Rabu (7/10) malam di University of Utah di Salt Lake City, Harris ditanya apakah dia mau disuntik vaksin Covid-19 yang disetujui yang didistribusikan menjelang pemilihan.

Senator California berusia 55 tahun itu mengatakan dia tidak akan mengambil vaksin yang disebut-sebut oleh Trump tanpa persetujuan profesional medis.

Pence - mantan gubernur Indiana yang santun dan dikenal karena kesetiaannya yang teguh kepada Trump - membalas: "Fakta bahwa Anda terus merusak kepercayaan publik terhadap vaksin jika vaksin muncul selama pemerintahan Trump, saya pikir tidak masuk akal.

"Dan, Senator, saya hanya meminta Anda, berhentilah bermain politik dengan kehidupan orang-orang," cetus Pence seperti dikutip BBC.com.

Penghalang plexiglass yang memisahkan dua kandidat yang duduk terpisah sejauh 12 kaki (3,6 m) adalah pengingat yang jelas dari pandemi yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang Amerika.

Lebih Tertib dari Debat Capres

Dibandingkan debat antara Donald Trump dan Joe Biden, debat cawapres yang dijadwalkan satu-satunya ini relatif lebih tertib. Meski begitu ada beberapa momen Pence dan Harris berdebat panas.

Mengenai masalah keadilan rasial, Pence menyatakan keterkejutannya atas pembunuhan George Floyd di Minnesota. Namun dia menambahkan: "Tidak ada alasan untuk kerusuhan dan penjarahan setelahnya."

Dia menunjuk salah satu tamunya di auditorium, Flora Westbrooks, seorang wanita kulit hitam yang salon rambutnya hancur saat kerusuhan di Minneapolis.

"Anggapan yang Anda dengar secara konsisten dari Joe Biden dan Kamala Harris bahwa Amerika secara sistematis rasis, seperti yang dikatakan Joe Biden, penegakan hukum memiliki bias implisit terhadap minoritas, adalah penghinaan besar," kata Pence.

Harris - yang membuat sejarah dengan menjadi wanita kulit hitam pertama yang berdiri di panggung debat wakil presiden - mengatakan, "Minggu lalu presiden Amerika Serikat mengambil panggung debat di depan 70 juta orang Amerika dan menolak untuk mengutuk supremasi kulit putih.

"Dan bukan berarti dia tidak memiliki kesempatan. Dia tidak melakukannya dan kemudian dia melipatgandakannya dan kemudian dia berkata ketika ditekan, 'Mundur, bersiaplah'. Dan ini adalah bagian dari pola Donald Trump," sahut Harris.

"Tidak benar, tidak benar," sergah Pence, dengan mengungkap rekam jejak bahwa ketika Harris menjadi jaksa di San Francisco, orang Afrika-Amerika lebih mungkin dituntut karena pelanggaran narkoba ringan daripada orang kulit putih atau Latin.

Debat panas juga terjadi saat membahas perang dagang AS dengan China.

"Anda kalah perang perdagangan itu. Anda kalah," kata Harris.

"Kalah perang dagang dengan China? Joe Biden tidak pernah melawannya. Joe Biden telah menjadi pemandu sorak untuk komunis China, selama beberapa dekade terakhir," sahut Pence.

Momen debat ini juga dimanfaatkan Harris untuk kembali mengungkit skandal pajak penghasilan Trump. "Ketika saya pertama kali mendengarnya, saya benar-benar berkata, 'Maksud Anda USD750.000?' Dan itu seperti, Tidak, USD 750,"

Dalam beberapa tanya jawab, kedua kandidat tidak memberikan jawaban yang memuaskan bahkan mengalihkan jawaban dari pertanyaan lawannya.

Pence dua kali menekan Harris apakah Biden akan menambah jumlah kursi Mahkamah Agung, yang telah memiliki sembilan hakim selama satu setengah abad, tetapi Harris malah berbicara tentang calon hakim Trump saat ini.

Pence juga tidak menjawab pertanyaan termasuk tentang bagaimana administrasi Trump akan menyediakan asuransi kesehatan untuk orang Amerika yang sakit.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Debat Capres, Ini Catatan Ganjar soal Isu Pertahanan hingga Geopolitik
Jelang Debat Capres, Ini Catatan Ganjar soal Isu Pertahanan hingga Geopolitik

Ganjar Pranowo mempunyai catatan jelang debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden pada 7 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPU Ungkap Alasan Tiga Capres Debat Pertama Full Berdiri: Untuk Meyakinkan Rakyat Presiden Kita Sehat Semua
KPU Ungkap Alasan Tiga Capres Debat Pertama Full Berdiri: Untuk Meyakinkan Rakyat Presiden Kita Sehat Semua

KPU akan mengevaluasi mekanisme debat calon presiden usai digelar perdana pada Selasa (12/12) malam kemarin.

Baca Selengkapnya
Jadwal Debat Cawapres Jumat 22 Desember, Ini Temanya
Jadwal Debat Cawapres Jumat 22 Desember, Ini Temanya

Debat akan berlangsung selama enam segmen dengan total durasi yaitu 120 menit.

Baca Selengkapnya
Anies Respons Jokowi: Agak Terkejut, Presiden kok Komentari Soal Debat ya
Anies Respons Jokowi: Agak Terkejut, Presiden kok Komentari Soal Debat ya

Anies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya
Jokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya

Presiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya