Iran kecam keras pembunuhan warga Syiah di Mesir
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras pembunuhan empat warga Syiah di Mesir yang terjadi Ahad lalu. Menurut mereka pembunuhan itu sangat bertentangan dengan Islam dan ajaran Nabi Muhammad.
"Republik Islam Iran mengecam segala bentuk ekstremisme dan kekerasan yang bertentangan dengan Islam," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Iran malam tadi, seperti dilansir stasiun televisi Press TV, Selasa (25/6).
"Iran sadar akan gelombang revolusi yang menerpa Mesir saat ini. Kami sekali lagi akan menghadang rencana Zionis untuk mengadu domba Islam dan Kristen," kata pernyataan itu lagi.
Ahad lalu ratusan penduduk Desa Abu Mussalem, Provinsi Giza, Mesir mengepung sebuah rumah berisi warga Syiah. Mereka membunuh empat penghuni rumah termasuk ulama Syiah Hassan Shehata dan melukai lainnya. Warga beralasan mereka marah lantaran ulama itu mengajak para pemuda menganut Syiah.
Perdana Menteri Mesir Hesham Kandil juga mengecam pembunuhan warga Syiah itu dan mengatakan dia terus mengikuti dari dekat penyelidikan kasus itu. Dia berjanji para pelaku akan dihukum.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaYordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah tembok tinggi berdiri sebagai pembatas antara wilayah Mesir di Rafah dengan Gaza.
Baca SelengkapnyaPihak Iran menegaskan, ledakan yang terjadi bukan karena serangan Israel
Baca SelengkapnyaIran berjanji membalas Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaIsrael meluncurkan dua rudal, menargetkan lokasi di mana komandan Garda Revolusi, Seyyed Razi Mousavi, tinggal.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaPemerintah Mesir menyatakan tengah menyelidiki kasus ini.
Baca Selengkapnya