Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan pemerintah Indonesia lama bebaskan sandera dari Abu Sayyaf

Ini alasan pemerintah Indonesia lama bebaskan sandera dari Abu Sayyaf Sinyo Harry Sarundajang. ©2018 Merdeka.com/Ira Astiana

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia membutuhkan waktu relatif lama untuk membebaskan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf saat berlayar di perairan Sabah. Tiga WNI nelayan itu berada di bawah cengkeraman kelompok itu selama 20 bulan.

Duta Besar RI untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang, mengatakan bahwa pembebasan itu berlangsung lama karena pemerintah tidak ingin bertindak gegabah sehingga bisa membahayakan nyawa WNI yang disandera.

"Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, sependapat dengan berbagai kalangan untuk menangani kasus penyanderaan dengan sangat hati-hati. Jangan sampai ada korban," kata Sinyo, saat menggelar jumpa pers di Kemenlu Jakarta Pusar, Rabu (19/9)

Sinyo menjelaskan bahwa pemerintah juga mempertimbangkan tindakan berbahaya yang akan diambil oleh kelompok Abu Sayyaf jika merasa tertekan setelah menyandera WNI tersebut.

"Sebagaimana kita tahu, di Kepulauan Sulu itu terdapat banyak pulau kecil yang berderet. Kami tidak bisa memastikan mereka berada di pulau yang mana karena mereka kerap berpindah-pindah," jelas Sinyo.

"Mereka berpindah-pindah karena Presiden Rodrigo Duterte menekan mereka lewat operasi militer. Jika terus ditekan maka bisa saja sandera dijadikan korban," tambahnya.

Selain itu, kata Sinyo, ada juga beberapa hal strategis lain yang dipertimbangkan oleh pemerintah demi tidak terjadinya hal yang tak diinginkan.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal menyatakan bahwa dalam upaya pembebasan sandera, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah khususnya Kemenlu.

"Setiap mengupayakan pembebasan sandera, ada tiga tugas yang perlu dilakukan oleh perwakilan. Dari segi perjuangan politik, itu tugas duta besar untuk menggelar pertemuan bilateral contohnya bertemu Duterte. Lalu di lapangan, kami juga berjuang membebaskan, sementara pihak Kemenlu akan mencoba meyakinkan keluarga bahwa orang yang mereka cintai pasti bisa bebas. Tiga hal ini tidak mudah," jelasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies: Kita Masih Alami PR Besar, Ketimpangan Luar Biasa di Luar Pulau Jawa
Anies: Kita Masih Alami PR Besar, Ketimpangan Luar Biasa di Luar Pulau Jawa

Anies menyampaikan, contoh nyatanya dapat dilihat pada daerah yang berada di luar Jakarta dan wilayah sekitarnya yang menjadi pusat pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Anies Bicara Indonesia Jadi Kekuatan yang Disegani, Singgung Pemimpin yang Menjunjung Etika
Anies Bicara Indonesia Jadi Kekuatan yang Disegani, Singgung Pemimpin yang Menjunjung Etika

"Kita membawa pesan: we will no longer absent, Indonesia will be present."

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya