Merdeka.com - Puluhan ribu tahun lalu, spesies kuda zebra raksasa dalam jumlah besar berjalan, berpacu, dan berlari kencang melintasi padang pasir di wilayah yang saat ini pantai selatan Cape, Afrika Selatan.
Spesies Zebra Cape Raksasa (Equus capensis) diperkirakan beratnya lebih dari 4 ton atau 450 kilogram.
Kerabatnya yang masih ada saat ini di Afrika selatan jauh lenih kecil: zebra polos beratnya antara 200 dan 300 kilogram, sedangkan zebra gunung Cape merupakan spesies terkecil dengan berat antara 230 dan 260 kilogram.
Zebra Cape Raksasa punah lebih dari 10.000 tahun lalu. Salah satunya mungkin karena kehilangan habitatnya yaitu padang rumput yang sangat luas yang disebabkan naiknya permukaan air laut yang membanjiri Dataran Palaeo-Agulhas. Namun sampai saat ini belum jelas bagaimana spesies ini berada di pantai Cape selatan karena fosil tubuhnya dominan berasal dari pantai barat Afrika selatan.
Pada 2007, peneliti mendokumentasikan lebih dari 350 situs fosil vertebrata di sepanjang 350 km bentangan pantai selatan Cape, dikutip dari laman Phys, Rabu (22/3).
Peneliti mengidentifikasi 26 situs jejak zebra —termasuk Equus capensis—di aeolianites (bukit pasir tersemen) di pantai selatan Cape Afrika Selatan di sekitar kota seperti Still Bay dan Plettenberg Bay.
Hal ini sangat menarik karena lintasan zebra yang berasal dari zaman Pleistosen, yang dimulai 2,6 juta tahun lalu dan berakhir sekitar 11.700 tahun lalu, jarang terjadi. Temuan terbaru ini berarti pantai selatan Cape menjadi wilayah yang sebagian besar dilintasi zebra dari periode waktu ini (situs lain ada di Kenya, Ethiopia, Italia, Jazirah Arab, dan Amerika).
Wilayah lain di Afrika yang menjadi perlintasan zebra ini adalah Laetoli di Tanzania dari Zaman Pliosen yang lebih tua.
Di Nevada, Amerika Serikat, ditemukan juga jalur perlintasan zebra berusia 50.000 — tetapi situs ini ditutup pada tahun 1930-an karena adanya pembangunan penjara dan tidak lagi dapat diakses.
Melalui program penanggalan Optically Stimulated Luminescence, peneliti menetapkan rentang usia untuk situs jalur perlintasan zebra dari sekitar 161.000 tahun hingga sekitar 43.000 tahun.
"13 situs jejak yang kami temukan berisi jejak dengan panjang 12 cm atau lebih, dan delapan berisi jejak dengan panjang 10 cm atau kurang (dalam lima kasus sisanya kami tidak dapat mengakses jejak untuk pengukuran). Jejak kuda (zebra) yang terpelihara dengan baik cukup khas: fitur-fiturnya termasuk dinding kuku yang tidak terputus dan apa yang dikenal sebagai "katak" di tengah lintasan," jelas para peneliti.
"Kami dapat mengaitkan jejak besar dengan Equus capensis, dan jejak kecil dengan quagga (Equus quagga quagga), subspesies zebra dataran yang punah pada abad ke-19."
"Mengidentifikasi dan melaporkan jejak Zebra Cape Raksasa memungkinkan kita tidak hanya membayangkan keberadaannya di pantai selatan Cape ribuan tahun yang lalu, tetapi juga mengingatkan kita tentang bagaimana kepunahan sering terjadi setelah perubahan iklim. Dan itu memungkinkan para ilmuwan seperti kami yang bekerja di Afrika bagian selatan untuk berkontribusi secara substansial pada catatan global yang relatif jarang dari situs semacam itu," pungkas para peneliti. [pan]
Baca juga:
Zebra Itu Warnanya Hitam Garis Putih atau Putih Garis Hitam? Ini Penjelasan Sains
Bagaimana Ikan Tidur? Begini Kata Sains
Ini 10 Masalah Terbesar Dunia Menurut PBB
ExxonMobil Sudah Prediksi Perubahan Iklim Sejak 50 Tahun Lalu
Kabar Baik Bagi Bumi, Lapisan Ozon Perlahan Pulih
Advertisement
Wanita Ini Jatuh di Atas Tanaman Paling Mematikan di Dunia, Lalu Ini yang Terjadi
Sekitar 11 Jam yang laluMesir Temukan Makam dan Bengkel Kuno Terbaru di Dekat Kairo, Begini Isinya
Sekitar 12 Jam yang laluAir Kanal Venesia Berubah Hijau, Penyebabnya Masih Misterius
Sekitar 13 Jam yang laluTengkorak Vampir Perempuan Ditemukan, Ada Arit Melingkar di Leher dan Gembok di Kaki
Sekitar 14 Jam yang laluAda Banyak Kota Tertua di Dunia, Tapi yang Satu Ini Masih Dihuni Sampai Kini
Sekitar 15 Jam yang laluPeneliti Kaget Peti Mati Kosong Berusia 2.500 Tahun Berisi Tulang Manusia
Sekitar 16 Jam yang laluPemilu Wali Kota Spanyol Hanya Berlangsung 30 Detik, Ini Sebabnya
Sekitar 17 Jam yang laluPeternak Ini Tewas Diterkam 40 Ekor Buaya Peliharaannya
Sekitar 18 Jam yang laluArkeolog Temukan Rumah Zaman Besi, Ungkap Kehidupan Sosial Masyarakat di Zaman Kuno
Sekitar 19 Jam yang laluMahasiswa "Terlelet" di Dunia Ini Akhirnya Wisuda Setelah Kuliah Selama 54 Tahun
Sekitar 20 Jam yang laluMahfud MD Jawab Tudingan Pemerintah Lambat Selesaikan Kasus Hukum
Sekitar 9 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 11 Jam yang laluKompolnas soal Ancaman Pidana Penyebar Video WNA Nakal: Itu Ajak Warga Jaga Kantibmas
Sekitar 13 Jam yang laluVIDEO: Kapolda Pastikan Mario Dandy Tersangka Pencabulan AG, Hukuman Makin Berat
Sekitar 15 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 11 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami