FBI sebut berhasil bongkar rencana 'konser' ISIS di New York
Merdeka.com - Biro Penyelidik Federal (FBI) mengklaim membongkar rencana serangan teror dirancang kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke jantung Amerika Serikat. Konon, ISIS hendak menggelar 'konser' di Negeri Abang Sam dianggap sebagai lanjutan dari peristiwa '9/11'.
Agen FBI sedang menyamar berhasil membekuk tiga orang diduga menjadi bagian dari rencana aksi teror itu. Pertama adalah Abdulrahman El Bahnasawy (19) merupakan warga Kanada dan ditangkap di New York. Kemudian seorang warga AS, Talha Haroon sama-sama berumur 19 dicokok di Pakistan. Terakhir adalah seorang warga Filipina, Russel salic (37).
El Bahsanawy ditangkap pada Mei tahun lalu dan mengaku bersalah dalam persidangan pada Oktober 2016 terkait tujuh dakwaan aksi teror.
Sedangkan Russel dibekuk pada April tahun lalu di Filipina, dan selang empat bulan kemudian giliran Haroon diringkus. Keduanya kini masih menunggu buat diekstradisi ke Amerika Serikat.
FBI berhasil menyusup ke jejaring percakapan pendukung ISIS dalam aplikasi berkirim pesan daring digunakan ketiga tersangka. Mereka baru mengungkapnya Jumat lalu.
"Rencana serangannya mencakup meledakkan bom di Times Square dan kereta bawah tanah New York, serta melakukan serangan bersenjata di arena konser," demikian ditulis dalam pernyataan Kementerian Hukum AS.
FBI menyatakan ketiganya diduga hendak menggelar serangan teror pada Ramadan tahun lalu, terinspirasi dari aksi penembakan di gedung konser Bataclan, Paris, Prancis dan di kereta bawah tanah di Belgia.
El Bahsanawy sempat mengirim gambar Times Square kepada agen sedang menyamar dan menyatakan bom mobil sangat cocok buat melakukan aksinya.
Sedangkan Haroon menyatakan bakal menargetkan serangan bersenjata di kereta bawah tanah New York, diakhiri dengan bom bunuh diri. Sedangkan Russel menyatakan siap mengucurkan duit lebih dari USD 423 buat membiayai aksi teror.
Pada 11 September 2001, dua jet penumpang menabrak menara kembar World Trade Center di News York, dan menewaskan tiga ribu orang. Al Qaidah mengklaim sebagai pelaku serangan. Karena itulah Presiden AS saat itu, George W. Bush menggelar operasi militer menumpas Al Qaidah. Termasuk menyerbu Afghanistan dan Irak.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaData Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaPetugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaIstana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu pekan mode terbesar sedunia, NYFW tak lepas dari peran model yang memperagakan busana karya desainer.
Baca Selengkapnya"kita ingin juga agar kota Jakarta menjadi salah satu pusat utama di bidang perekonomian, kira- kira seperti New York-nya Amerika," kata Tito
Baca Selengkapnya