FBI Peringatkan Ancaman Unjuk Rasa Bersenjata di Washington Jelang Pelantikan Biden
Merdeka.com - FBI mengirim sebuah memo peringatan kepada seluruh lembaga penegak hukum seluruh Amerika Serikat, memperingatkan adanya ancaman unjuk rasa bersenjata di gedung parlemen atau Capitol di 50 negara bagian dimulai pada Sabtu. Dalam memo itu FBI juga mengatakan satu kelompok bersenjata mengancam akan menuju Washington, D.C untuk melakukan pemberontakan pada hari yang sama jika Kongres mencopot Presiden Donald Trump. Hal ini diungkapkan seorang pejabat penegak hukum senior.
Memo tersebut juga memuat informasi dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Peledak; Badan Pemberantasan Narkoba; Departemen Pertahanan; Kepolisian Lingkungan AS, dan Marshals Service, di antara badan lainnya, menurut pejabat tersebut.
Dikutip dari NBC News, Selasa (12/1), beberapa informasi datang dari media sosial, beberapa dari sumber terbuka, dan beberapa lainnya dari sumber informasi lain.
Memo tersebut pertama kali dilaporkan ABC News.
Pejabat penegak hukum senior ini mengatakan, Pusat Koordinasi Krisis Nasional FBI menyalurkan pembaruan informasi sebagai sebuah ringkasan informasi ancaman yang diterima setelah penyerbuan Gedung Parlemen AS pekan lalu.
Meskipun memo tersebut membahas kemungkinan ancaman yang dibahas oleh aktor online pada Sabtu sampai pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari, tidak berarti lembaga penegak hukum mengharapkan unjuk rasa atau konfrontasi massa yang penuh kekerasan di setiap negara bagian.
Misalnya, juru bicara FBI di Boston mengatakan, "Pada saat ini, Divisi FBI Boston tidak memiliki informasi intelijen yang menunjukkan protes bersenjata yang direncanakan di empat ibu kota negara bagian di wilayah tanggung jawab kami (ME, MA , NH, dan RI) dari 17-20 Januari 2021."
"Seperti biasa, kami terus berkomunikasi dengan mitra penegak hukum kami dan akan berbagi informasi intelijen yang dapat ditindaklanjuti," lanjutnya.
Menurut memo itu, kelompok bersenjata yang telah membahas perjalanan ke Washington pada Sabtu mengatakan akan ada pemberontakan besar jika Kongres mencoba mencopot Trump melalui Amandemen Konstitusi ke-25. Pejabat penegak hukum menunjukkan bahwa Kongres tidak dapat mencopot seorang presiden melalui Amandemen ke-25.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden ini terjadi saat Biden dan Ibu Negara Jill Biden baru saja meninggalkan markas kampanyenya.
Baca SelengkapnyaBiden disebut tidak dapat mengingat tonggak sejarah dalam hidupnya seperti kapan putranya, Beau Biden, meninggal
Baca SelengkapnyaUcapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca Selengkapnya"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca Selengkapnya