Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Empat orang tewas dalam bentrokan di seantero Mesir

Empat orang tewas dalam bentrokan di seantero Mesir bentrokan antara pendukung mursi dengan militer. ©REUTERS

Merdeka.com - Sedikitnya empat orang tewas saat bentrokan antara pendukung Ikhwanul Muslimin dan polisi berkobar di Mesir kemarin.

Kekerasan itu meletus sehari sebelum pemerintah Mesir diperkirakan akan mengumumkan hasil resmi referendum konstitusi baru pada pekan ini, yang menjadi bagian dari rencana transisi didukung militer bagi bangsa yang paling padat penduduknya di dunia Arab itu, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/1).

Seorang pejabat kementerian kesehatan setempat mengatakan satu orang tewas akibat tertembak di bagian lehernya di Kota Fayoum, sebelah selatan Ibu Kota Kairo.

Sumber-sumber keamanan mengatakan tiga orang tewas dalam bentrokan di wilayah Kairo. Dua ditembak dan keadaan dari korban tewas lainnya tidak jelas.

Para pendukung Ikhwanul Muslimin juga bentrok dengan pasukan keamanan di Kota Suez, serta Ismailia dan sejumlah lokasi di ibu kota.

Di Sinai tengah, orang-orang bersenjata menyebabkan ledakan pipa pemasok gas alam ke satu zona industri. Tidak ada yang terluka, tetapi ledakan itu mengganggu pasokan gas ke beberapa pabrik di daerah itu.

Perdana Menteri sementara Hazem el-Beblawi mengutuk serangan pada pipa itu dan bersumpah akan menghukum tindak kejahatan seperti itu dengan kekuatan.

Otoritas negara runtuh di bagian semenanjung Sinai setelah jatuhnya presiden veteran Husni Mubarak pada 2011, memungkinkan kelompok-kelompok garis keras untuk memperluas ke arah kevakuman.

Serangan terhadap polisi dan tentara di semenanjung Sinai, yang berbatasan bersama dengan Jalur Gaza dan Israel, intensif setelah militer menggulingkan presiden dari kubu Ikhwanul Muslimin Muhammad Mursi pada Juli lalu di tengah protes massa terhadap pemerintahannya.

Pasukan keamanan Mesir telah menangkap ribuan orang dan menewaskan ratusan pendukung Ikhwanul Muslimin sejak penggulingan Mursi, pemimpin pertama Mesir yang terpilih secara demokratis. Bulan lalu pemerintah Mesir menyatakan kelompok itu sebagai organisasi teroris.

Ikhwanul Muslimin, yang mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melakukan aktivitas secara damai, telah berhasil mendesak boikot referendum mengenai konstitusi baru.

Media pemerintah, mengutip perkiraan awal, mengatakan sekitar 95 persen pemilih mendukung konstitusi baru, yang akan mengganti konstitusi lama yang disetujui di bawah pemerintahan Mursi dan akan memperkuat badan-badan negara yang menantang dia, seperti tentara, polisi, dan peradilan.

Dalam tekanan lain terhadap Ikhwanul Muslimin, para anggota serikat insinyur memaksa pemimpin mereka, yang diidentifikasi sebagai pendukung Ikhwanul oleh portal berita negara Al-Ahram, untuk mengundurkan diri.

Serikat pekerja secara tradisional telah dipandang sebagai pendukung Ikhwanul Muslimin, yang sebagian besar karena kelompok itu dilarang berpolitik selama era Mubarak. Pihaknya kehilangan cengkeramannya pada serikat-serikat lain yang kuat dan profesional, yang mewakili para dokter, dalam pemungutan suara bulan lalu.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Ternyata Sebelum Upacara di Istana Pasukan TNI-Polri Diperiksa Ketat Paspampres, Senjata Tak Boleh Ada Peluru & Tubuh Dicek Berulang Kali
Ternyata Sebelum Upacara di Istana Pasukan TNI-Polri Diperiksa Ketat Paspampres, Senjata Tak Boleh Ada Peluru & Tubuh Dicek Berulang Kali

Pengamanan tingkat tinggi diterapkan oleh Paspampres sebelum Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 dilaksanakan pada Kamis (17/8) kemarin.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya

Masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
Ajak Warga Pilih Caleg Tertentu, Kades dan Sekdes di Ogan Ilir Dilaporkan ke Bawaslu
Ajak Warga Pilih Caleg Tertentu, Kades dan Sekdes di Ogan Ilir Dilaporkan ke Bawaslu

Kepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu

Baca Selengkapnya
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini

Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka

Baca Selengkapnya
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.

Baca Selengkapnya