Electoral College Umumkan Joe Biden Menang Pilpres AS
Merdeka.com - California, negara bagian paling padat di AS, mengumumkan 55 suara elektoralnya untuk Joe Biden pada Senin sore, secara resmi menjadikan mantan wakil presiden itu mendapatkan lebih dari 270 suara elektoral yang diperlukan untuk mengamankan kursi kepresidenan.
Berdasarkan hasil pemilihan November, Biden mendapatkan 306 suara Electoral College, sementara lawannya, capres petahana Donald Trump mendapatkan 232.
Sebelumnya pada hari itu, para pemilih di beberapa negara bagian medan pertempuran utama di mana Trump gagal menggugat hasil pilpres - Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin - juga memilih Biden.
Pemungutan suara Electoral College biasanya hanya formalitas- yang ditetapkan pada Senin oleh hukum federal - namun kali ini dianggap sangat penting karena adanya klaim Trump yang tidak berdasar tentang kecurangan pemilu yang meluas.
Biden dijadwalkan akan menyampaikan pidato pada pukul 20.30 malam waktu setempat.
"Api demokrasi telah menyala di bangsa ini sejak lama," kata Biden, menurut rilis oleh tim transisi.
"Dan kami sekarang tahu bahwa tidak ada - bahkan pandemi - atau penyalahgunaan kekuasaan - yang dapat memadamkan api itu," lanjutnya, dikutip dari France 24, Selasa (15/12).
Biden akan dilantik pada 20 Januari mendatang, bersama wakil presiden terpilih, Kamala Harris. Setelah menjabat, Biden menghadapi tugas yang menantang untuk memerangi pandemi virus corona, menghidupkan kembali ekonomi AS, dan membangun kembali hubungan yang rusak dengan sekutu AS di luar negeri akibat kebijakan "America First" Trump.
Ancaman Kekerasan
Di Arizona, pada awal pertemuan para pemilih di sana, Sekretaris Negara Bagian, Katie Hobbs, mengatakan klaim kecurangan yang dilontarkan Trump telah "menyebabkan ancaman kekerasan terhadap saya, kantor saya, dan orang-orang di ruangan ini hari ini."
"Meskipun akan ada mereka yang kecewa karena kandidat mereka tidak menang, itu jelas bukan Amerika dan tidak dapat diterima bahwa acara hari ini seharusnya tidak lebih dari tradisi terhormat yang diadakan dengan kebanggaan dan perayaan," ujar Hobbs.
Sekelompok pendukung Trump menyerukan di Facebook untuk melakukan demo sepanjang hari pada Senin di luar Capitol di Lansing, Michigan, salah satu negara bagian di mana Trump kalah.
Tapi menjelang sore hanya segelintir yang berkumpul, termasuk Bob Ray (66), pensiunan pekerja konstruksi. Dia memegang papan bertuliskan: "perintahkan audit forensik", "selamatkan Amerika", dan "hentikan komunisme".
Di bawah sistem yang rumit sejak 1780-an, seorang kandidat bisa menjadi presiden AS tidak dengan memenangkan mayoritas suara populer tetapi melalui sistem Electoral College, yang membagikan suara elektoral ke 50 negara bagian dan District of Columbia sebagian besar didasarkan pada jumlah populasi
Para pemilih biasanya adalah loyalis partai yang mewakili kandidat yang menang di negara bagian mereka, dengan pengecualian Maine dan Nebraska, yang mengalokasikan sebagian suara dari Electoral College berdasarkan kandidat mana yang memenangkan setiap distrik kongres negara bagian.
Meskipun kadang-kadang ada segelintir pemilih "nakal" yang memilih orang lain selain pemenang suara populer negara bagian mereka, sebagian besar memberi tanda pada hasilnya.
Akhir bulan lalu, Trump mengatakan akan meninggalkan Gedung Putih jika Electoral College memilih Biden, tetapi terus melontarkan tudingan kecurangan dan upayanya menggugat hasil pemilu.
Permainan Trump
Trump meminta legislator negara bagian dari Republik untuk menunjuk pemilih mereka sendiri, mengabaikan keinginan pemilih, namun sebagian besar anggota parlemen menolak gagasan itu.
"Saya berjuang keras untuk Presiden Trump. Tidak ada yang menginginkan dia menang lebih dari saya," jelas Ketua DPR Michigan dari Republik, Lee Chatfield, dalam sebuah pernyataan.
"Tapi saya juga mencintai republik kita. Saya tidak dapat membayangkan mempertaruhkan norma, tradisi, dan lembaga kami untuk mengeluarkan resolusi yang secara retroaktif mengubah pemilih untuk Trump," lanjutnya.
Setelah pemungutan suara Electoral College selesai, satu-satunya langkah awal Trump adalah membujuk Kongres untuk tidak mengesahkan hasil rekapitulasi pada 6 Januari.
Setiap upaya untuk memblokir hasil negara bagian, dan dengan demikian mengubah penghitungan AS secara keseluruhan, harus mendapatkan persetujuan mayoritas dari kedua kamar Kongres pada hari itu. Demokrat mengontrol DPR, sementara cukup banyak Partai Republik di Senat yang mengakui kemenangan Biden untuk memastikan setiap gugatan kemungkinan besar akan gagal.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca Selengkapnya"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca SelengkapnyaBiden disebut tidak dapat mengingat tonggak sejarah dalam hidupnya seperti kapan putranya, Beau Biden, meninggal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaBulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi saat Biden dan Ibu Negara Jill Biden baru saja meninggalkan markas kampanyenya.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 mendapat total suara 96.214.691 suara atau 58,58% dari 164.227.475 suara sah.
Baca SelengkapnyaPresiden Amerika Serikat Joe Biden melalui saluran telepon pada Jumat (22/3) mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto
Baca Selengkapnya