Dubes Iran Sebut Tindakan AS Bunuh Sulaimani Adalah Terorisme Negara
Merdeka.com - Segenap rakyat Iran kini tengah berduka atas kematian Panglima Garda Revolusi Qassim Sulaimani yang tewas karena serangan drone Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Jumat lalu.
Kematian Sulaimani juga bukan hanya membuat Iran kehilangan pemimpin, namun juga membangun spekulasi akan kemungkinan terjadinya Perang Dunia Ketiga.
Rasa yang berkecamuk, tak jelas lagi emosi, amarah atau kesedihan nampaknya menyelimuti jutaan warga Iran. Perasaan tersebut juga dirasakan Mohammad Azad, Duta Besar Iran untuk Indonesia.
Posisinya sebagai pejabat pemerintahan sekaligus sebagai warga negara Iran membuat perasaan tersebut menjadi berkali-kali lipat lebih terasa.
"Tindakan teror ini merupakan tindakan yang keji dan juga biadab," ujar Dubes Azad ketika ditemui oleh Liputan6.com pada Selasa, 7 Januari 2020.
Dia juga menyebutkan serangan yang dilakukan oleh AS merupakan bentuk terorisme negara atau yang berbasis pemerintahan.
Tokoh Penyelesai Persoalan
Dubes Iran juga menceritakan bagaimana Qassim Sulaimani menjadi seorang tokoh penyelesai persoalan. Dia merupakan tokoh yang menyebarluaskan keamanan di kawasan Timur Tengah. Ketika dia diundang oleh Suriah, ISIS bisa terkalahkan. Kali ini, kunjungannya ke Irak juga merupakan undangan resmi dari pihak Irak untuk membantu menyelesaikan persoalan di sana.
Sulaimani merupakan seorang tokoh perlawanan anti-ISIS, anti-takfiri ataupun kelompok militan lain yang digagas oleh pihak asing demi tujuan untuk menginvasi wilayah Timur Tengah dan menyebarluaskan pengaruhnya di sana.
Amerika Serikat mengabarkan masyarakat Irak senang atas kematian Qassim Sulaimani.
Namun pada kenyataannya, rakyat Irak juga ikut turun ke jalan-jalan dan mengiringi jasad Sulaimani.
Hal tersebut berarti sosok Qassim Sulaimani tak hanya berarti bagi Iran namun juga Irak, serta seluruh dunia.
Dubes Mohammad Azad mengatakan Iran merupakan negara yang selalu berusaha menyebarluaskan perdamaian. Bukan seperti AS yang selalu fokus berambisi untuk menyebarluaskan kekuatannya.
Walaupun Presiden Donald Trump menyebut Sulaimani tokoh terorisme terbesar di dunia, Dubes Azad mengatakan jika melihat dari orang yang mencintai dan rela mengantar jasad Soleimani, sudah dapat tergambar jelas siapa pelaku teror sesungguhnya.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaYordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budiman mengingatkan IKN merupakan sebuah antisipasi Indonesia terhadap pemerataan pertumbuhan dan kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaKonflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaTokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaSudirman Said, mengatakan timnas AMIN tengah bekerja menyiapkan hal teknis untuk mengajukan perkara dugaan kecurangan Pemilu ke MK.
Baca Selengkapnya