Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Donald Trump dan perdana menteri Australia bertengkar di telepon

Donald Trump dan perdana menteri Australia bertengkar di telepon Trump dan Turnbull. ©BBC

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull Sabtu lalu membicarakan tentang kesepakatan penerimaan pengungsi lewat telepon.

Pembicaraan itu menurut laporan koran the Washington Post, adalah perbincangan terburuk di telepon antara Trump dengan pemimpin negara lain.

BBC melaporkan, Kamis (2/1), pembicaraan yang dijadwalkan selama satu jam itu kemudian hanya berlangsung selama 25 menit. Sejumlah laporan bahkan menyebut Trump menutup pembicaraan telepon itu dengan kasar.

Trump dalam kicauannya di Twitter kemudian menulis kesepakatan soal pengungsi itu sebagai perjanjian bodoh.

"Sulit dipercaya. Pemerintahan Obama setuju menerima ribuan imigran ilegal dari Australia. Mengapa? Saya akan pelajari kesepakatan bodoh ini!" cuit Trump kemarin.

Kesepakatan yang dia maksud adalah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan mantan Presiden Barack Obama berjanji akan menerima 1.250 pengungsi dari Australia.

Turnbull kemudian dikatakan cukup kecewa dengan pembicaraan telepon itu. Namun kepada sebuah radio di Sydney dia mengatakan 'laporan soal Trump menutup telepon dengan kasar itu tidak benar'.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Isi Pertemuan Penting Prabowo Bersama Barisan Jenderal saat Terima Wakil PM Australia
VIDEO: Isi Pertemuan Penting Prabowo Bersama Barisan Jenderal saat Terima Wakil PM Australia

Keduanya sepakat segera meneken perjanjian kerja sama pertahanan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Paspampres Bikin Salfok saat Jokowi di Australia, Ada WNI sampai Cium Tangan
VIDEO: Paspampres Bikin Salfok saat Jokowi di Australia, Ada WNI sampai Cium Tangan

Jokowi bertolak ke Australia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN-Australia yang dihelat di Melbourne, Senin (4/3).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Australia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda
Australia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda

Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.

Baca Selengkapnya
Intip Harta Kekayaan Mike Pence, Mantan Wapres AS yang Ogah Dukung Donald Trump Maju Pilpres 2024
Intip Harta Kekayaan Mike Pence, Mantan Wapres AS yang Ogah Dukung Donald Trump Maju Pilpres 2024

Harta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin
Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin

Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.

Baca Selengkapnya