Dari Tukang Bersih-bersih di Sekolah Pria Ini Jadi Kepala Sekolah
Merdeka.com - Terkadang seorang guru bisa mengubah hidup kita. Hidup Michael Atkins berubah karena seorang guru ketika dia masih duduk di sekolah dasar.
Perjalanan hidup Atkins memang tidak selalu lurus, tapi berkat panduan yang dia dapat, pintu sekolah yang pernah dia bersihkan membawa dia masuk ke sistem pendidikan.
Dikutip dari laman BBC, Atkins bekerja sebagai penjaga sekaligus pembersih sekolah di beberapa sekolah lokal sebelum dia diterima di Lowery Elementary di Denver, Amerika Serikat. Pekerjaan inilah yang kemudian mengubah hidupnya dan membawa dia ke arah menjadi kepala sekolah di lingkungan tempat dia tumbuh dewasa.
"Bisa kembali ke lingkungan saya tinggal sungguh berarti bagi saya," kata Michael kepada BBC.
Michael mengaku merasa sulit beradaptasi di sekolah. Dia merasa sejumlah guru membuat siswa jadi minder dengan perbedaan berdasarkan dari mana mereka berasal dan seperti apa tampang mereka.
"Sekolah hanya semacam formalitas bagi saya," kata dia mengenang.
Tapi ketika dia meninggalkan sekolah Michael merasa kehilangan pegangan.
"Tak seorang pun yang bisa menunjukkan kepada saya cara menempuh pendidikan lebih tinggi. Tak ada orang di keluarga saya yang bisa membimbing saya."
Michael akhirnya memutuskan dia harus mencari kerja dan kuliah. Dia harus bisa mencari uang dengan cepat karena pada usia 19 tahun dia sudah menjadi ayah.
Yang dia tahu, sejak ibunya mendirikan sebuah pusat penitipan anak, Michael merasa dia bisa mengasuh anak-anak dengan baik. Dia lalu sekolah paruh waktu untuk mempelajari bisnis dan melamar pekerjaan sebagai asisten guru.
"Saya tidak diterima di mana pun," kata Michael. Tapi dia akhirnya mendapat pekerjaan sebagai penjaga sekolah. Kepala sekolah tempat Michael bekerja ternyata adalah bekas gurunya di kelas dua.
"Dia memeluk saya dan menanyakan tentang keluarga saya. Saya bilang padanya saya ingin bekerja dengan anak-anak."
Sejak itu Carolyn Riedlin--bekas gurunya dulu--memberinya posisi sebagai guru membaca dan menulis di sekolah itu.
"Dia adalah salah satu guru di sekolah dasar yang memberi nasihat kepada saya tentang harga diri dan cinta. Dia sangat perhatian. Dia suka menanyakan hal-hal di luar sekolah dan itu sangat berarti."
Perilaku dan pendekatan semacam itulah yang membuat Michael bertahan selama bertahun-tahun. Dia mengatakan perkembangan emosi dan sosial sebagai umat manusia sama pentingnya dengan prestasi akademik.
"Kalau ada anak yang bermasalah dengan identitasnya, budayanya, kepercayaan dirinya, maka itu membuat mereka sulit untuk belajar. Sulit untuk meminta seorang anak yang pernah mengalami trauma dalam hidupnya untuk duduk dan belajar suatu pelajaran."
Michael kini muncul sebagai kepala sekolah di laman Facebook Stedman Elementary. Sejak menjabat kepala sekolah banyak orang memberinya ucapan selamat.
"Terkadang nasib baik tidak selalu berpihak pada kita tapi lewat kerja keras dan dedikasi, satu-satunya yang harus kita dengar adalah nurani sendiri."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaSebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca SelengkapnyaPerpisahan sekolah merupakan momen yang penuh emosional bagi siswa dan guru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.
Baca SelengkapnyaIstrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi berpangkat bintara Briptu Alfian tiba-tiba ketemu dengan gurunya, ia pun langsung sungkem dan tanya kabar.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.
Baca Selengkapnya