Baik pada pengungsi, calon walikota di Jerman ditusuk sampai kritis
Merdeka.com - Kandidat Wali Kota Cologne, Jerman, Henriette Reker, sempat kritis setelah ditusuk pria berideologi rasis ketika menggelar kampanye di taman dekat pasar. Motif penyerangan politikus yang maju secara independen ini diduga karena pidatonya mendukung kedatangan imigran ke Cologne.
Reker, saat kejadian, didampingi tim suksesnya berjalan menuju salah satu stan. Mendadak seorang pria menghunus pisau dan menyerang rombongan itu.
Selain Reker, politikus Anette von Waldow yang meramaikan kampanye tersebut turut menderita luka parah akibat ditusuk berkali-kali. Tiga orang lainnya, semuanya tim sukses Reker, mengalami cedera ringan demi meringkus pelaku.
The Independent melaporkan, Minggu (18/10), penusukan terjadi kemarin sore waktu setempat. Kepala Unit Kriminal Kepolisian Cologne, Norbert Wagner, mengatakan tersangka seorang pria 44 tahun. Dia beraksi sendirian. Polisi menolak mengungkap identitas lengkapnya karena penyidikan masih berlangsung.
"Sejauh ini dapat kami sampaikan serangan pisau oleh pelaku telah direncanakan sejak lama," kata Wagner.
Adapun Kepala Kepolisian Cologne, Wolfgang Albers, menyatakan anak buahnya berhasil mendapat motif penusukan tersebut. "Tersangka mengaku tidak suka imigran dibiarkan datang ke kota ini."
Reker segera dioperasi karena mengalami pendarahan parah di beberapa bagian. Polisi mengatakan saat ini kondisinya stabil.
Politikus wanita 58 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan, Urusan Sosial, dan Integrasi Pengungsi Kota Cologne selama lima tahun terakhir.
Pilwalkot di Cologne digelar hari ini (18/10). Reker jadi salah satu kandidat yang berpeluang besar menang. Walau maju secara independen, Partai Uni Kristen Demokratik (CDU) yang menguasai pemerintah pusat, turut mengusung Reker.
Selama menjabat sebagai Kepala Dinas yang mengurusi pengungsi, Reker sangat toleran terhadap kedatangan imigran. Tercatat sejak 2010, belasan ribu pendatang asal Turki maupun Afrika bekerja di Cologne. Maret lalu, warga Cologne yang pro maupun kontra pada kedatangan imigran menggelar unjuk rasa besar-besaran.
Reker berjanji akan melanjutkan kebijakan ramah imigran itu seandainya terpilih menjadi wali kota, seiring kehadiran pengungsi asal Suriah.
Jerman adalah anggota Uni Eropa paling banyak bersedia menampung pengungsi, dengan kuota 800 ribu orang hingga akhir tahun nanti. Imigran diprioritaskan masuk adalah pelarian asal Timur Tengah.
Serangan terhadap politikus di Jerman ini adalah yang pertama dalam seperempat abad. Terakhir kali ada insiden serupa adalah saat Menteri Dalam Negeri Wolfgang Schaeuble diserang pria menggunakan kursi roda.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaBanyak jejak tokoh perempuan ini yang masih dapat dijumpai hingga kini.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa penemuan mengungkap bukti adanya hewan raksasa yang pernah tinggal di Amerika Utara. Yuk, simak ada hewan apa saja!
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan tubuh korban kulitnya sudah terkelupas, kepala membusuk dan kedua tangannya terlihat daging.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDari hasil olah TKP awal polisi diketahui jasad wanita itu berinisial RN. Saat ditemukan kondisi bersimbah darah dan sejumlah barang sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaKorban disebut-sebut meninggalkan dua anak. Kondisi anak korban masih sedih dengan kepergian ibunya.
Baca Selengkapnya