Badan Amal Kanada Bagi-Bagi Uang Rp 110 juta kepada Gelandangan
Merdeka.com - Sebuah badan amal Kanada baru-baru ini melakukan eksperimen sosial yang berani: memberi gelandangan bantuan uang sebesar USD 7.500 atau setara Rp 110 juta.
Studi yang bertajuk New Leaf Project ini merupakan bagian dari upaya memberi pendapatan dasar untuk menolong warga keluar dari kemiskinan. Penghasilan dasar universal pada dasarnya adalah pemberian uang tunai dari pemerintah, seringkali untuk tujuan rehabilitasi mereka yang miskin.
Foundation for Social Change, sebuah badan amal yang berbasis di Vancouver, bermitra dengan University of British Columbia mengidentifikasi 50 orang berusia antara 19 dan 64 tahun yang baru-baru ini menjadi tunawisma. Penerima diidentifikasi tidak mengalami penyalahgunaan zat atau masalah kesehatan mental.
Mereka yang diberi uang tunai sebagian besar menghabiskan uangnya untuk makanan, uang sewa, dan transportasi serta pindah ke perumahan yang lebih mapan.
Pengeluaran untuk "barang-barang yang menggiurkan" seperti narkoba, rokok, dan alkohol turun rata-rata 39 persen. Dan penerima dapat menyimpan rata-rata USD 1.000 dalam tabungan, menurut kantor berita CBC, seperti dilansir laman Business Insider, Sabtu (10/10).
Pembayaran uang tunai ini mampu menghemat anggaran untuk rumah penampungan sebesar USD 8.100 per orang selama tahun itu dengan total penghematan USD 405.000. Ini juga memberi kesempatan kepada beberapa peserta untuk memperbarui keterampilan kerja mereka.
"Ketika saya mengetahui telah mendapatkan uang tunai, saya tinggal di tempat penampungan darurat, mencoba mencari tempat tinggal," kata seorang peserta proyek New Leaf yang identitasnya dirahasiakan dalam siaran pers.
"Uang itu memberi saya sumber daya yang saya butuhkan untuk keluar dari tempat penampungan dan mendorong program sosial dan kelas komputer yang saya butuhkan. ini adalah sebuah loncatan dan memberikan saya pilihan. Uang ini memberi saya kesempatan," kata dia.
Akhirnya, Foundation for Social Change berharap dapat memperluas studi tersebut dengan upaya penggalangan dana sebesar USD 10 juta untuk memberikan dampak yang sama kepada lebih banyak orang di seluruh Kanada.
"Menjadi tunawisma dapat terjadi pada siapa saja," tulis Williams dalam pernyataan dampak studi tersebut. "Dampak ekonomi dari tunawisma ini berpengaruh kepada semua orang. Namun yang terburuk adalah dampak kemanusiaan."
Reporter Magang: Farhan Hafizhan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaAdapun, dana BOS merupakan bantuan pendidikan yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, saat ini ia hanya bisa membantu dengan program
Baca SelengkapnyaAyu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaWalau dia tak tamat menempuh pendidikan di bangku SD, nyatanya kini ia berhasil menjadi seorang bos dengan punya banyak karyawan.
Baca SelengkapnyaProgram ini diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp460 triliun dengan target 82,9 juta anak sekolah di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaNegara diminta mengakomodasikan peningkatan sumber daya manusia bagi anak-anak Suku Dayak.
Baca Selengkapnya