AS Tetapkan Pasukan Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina
Merdeka.com - AS telah menetapkan bahwa pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina, seperti disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Blinken menekankan bahwa penilaian Washington berdasarkan pada informasi yang dikumpulkan dari "sumber publik dan intelijen".
Dalam pernyataan pada Rabu, Blinken mengatakan ada beberapa laporan terpercaya terkait "serangan tanpa pandang bulu dan serangan sewenang-wenang yang menargetkan warga sipil" di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu.
"Hari ini saya bisa mengumumkan bahwa, berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, pemerintah AS menilai anggota pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina," jelas Blinken, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (24/3).
"Penilaian kami berdasarkan kajian dengan kehati-hatian atas informasi yang tersedia dari sumber-sumber publik dan intelijen. Seperti halnya dugaan kejahatan, pengadilan dengan yurisdiksi atas kejahatan tersebut pada akhirnya bertanggung jawab untuk menentukan kesalahan pidana dalam kasus-kasus tertentu."
Rusia membantah sengaja menargetkan warga sipil dalam invasinya di Ukraina, yang telah menghancurkan sejumlah kota dan daerah, dan memaksa lebih dari 3,5 juta orang melarikan diri dari negara tersebut.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden atas nama pribadi menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin seorang "penjahat perang", pernyataan yang menuai kecaman dari Moskow yang disebut "retorika yang tak dapat diterima dan tak termaafkan". Pemerintah Rusia lalu mengusir duta besar AS pekan ini buntut dari pernyataan Biden tersebut.
Blinken mengatakan pasukan Rusia membunuh dan melukai ribuan warga sipil dalam serangannya di gedung apartemen, sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan infrasturktur lainnya.
Dia secara khusus merujuk situasi di Mariupol yang dikepung pasukan Rusia dalam beberapa minggu dan rumah sakit bersalin dan bioskop di Mariupol yang menampung warga sipil diserang.
Blinken menyebut pasukan Putin menggunakan taktik yang sama di Grozny, Chechnya, dan Aleppo, Suriah, di mana mereka mengintensifkan gempuran mereka di kota-kota untuk menyasar warga sipil.
Blinken juga mengatakan AS akan terus menelusuri laporan kejahatan perang di Ukraina dan "membagikan informasi yang kami kumpulkan dengan para sekutu, rekan, dan lembaga serta organisasi internasional."
"Kami berjanji untuk menuntut pertanggungjawaban menggunakan perangkat yang tersedia, termasuk tuntutan pidana."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPendaftaran dibuka sampai besok, Selasa 20 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca Selengkapnyaugraha juga menerangkan terkait doktrin jati diri sebagai Prajurit TNI yang memiliki empat nilai yakni, TNI Rakyat, TNI Pejuang, TNI Nasional, dan Profesional.
Baca SelengkapnyaIstana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca Selengkapnya