AS Segera Rilis Laporan Pembunuhan Jamal Khashoggi yang Sebut Pangeran MBS Terlibat
Merdeka.com - Amerika Serikat akan merilis sebuah laporan penyelidikan pembunuhan sadis jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, yang diduga melibatkan putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman atau dikenal sebagai MBS.
Presiden Joe Biden telah membaca laporan tersebut dan akan segera melakukan panggilan telepon dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz.
Biden ingin mengkalibrasi ulang hubungannya dengan Saudi, yang cukup dekat di bawah pemerintahan Donald Trump. Demikian dilansir BBC, Jumat (26/2).
Tubuh Khashoggi dimutilasi di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada Oktober 2018. MBS membantah terlibat.
Khashoggi yang dikenal karena kritiknya terhadap pemerintah Saudi, mendatangi konsulat tersebut untuk mengurus dokumen pernikahannya. Pihak berwenang Saudi mengatakan kematiannya adalah hasil dari “operasi penjahat” oleh tim agen yang dikirim untuk memulangkannya ke Saudi. Lima orang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Saudi terkait pembunuhan ini tapi kemudian hukumannya diubah menjadi 20 tahun penjara pada September lalu.
Isi laporan
Laporan tersebut diperkirakan akan dirilis pada Kamis, menyatakan Pangeran MBS menyetujui “dan sepertinya memerintahkan” pembunuhan Khashoggi, menurut empat pejabat AS kepada Reuters.
Mereka menyampaikan CIA adalah kontributor utama laporan tersebut.
Jaksa penuntut umum Saudi dan Pangeran MBS bersikeras tak mengetahui pembunuhan tersebut tapi pada 2019 MBS mengatakan dia “bertanggung jawab penuh sebagai seorang pemimpin di Arab Saudi, terutama karena itu dilakukan oleh orang yang bekerja untuk pemerintahan Saudi.”
NBC News melaporkan, penilaian intelijen bukan hal baru dan berbasis pada kerja CIA yang dilaporkan secara luas pada tahun 2018.
Menurut penilaian yang dilaporkan, tidak ada "sepotong bukti yang memberatkan" tetapi para pejabat AS mengira operasi semacam itu akan membutuhkan persetujuan pangeran.
The Washington Post, di mana Khashoggi bekerja, menyampaikan pada saat itu, penilaian CIA berdasar sebagian pada panggilan telepon saudara MBS, Pangeran Khalid bin Salman, yang kemudian menjadi Duta Besar Arab Saudi untuk AS.
Pangeran Khalid, yang sekarang menjabat Wakil Menteri Pertahanan, diduga menelepon Khashoggi atas perintah MBS dan memberikannya jaminan dia aman untuk pergi ke konsulat di Istanbul. Pangeran Khalid membantah pernah berkomunikasi dengan Khashoggi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah tembok tinggi berdiri sebagai pembatas antara wilayah Mesir di Rafah dengan Gaza.
Baca SelengkapnyaNegara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaDulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaJenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaGibran juga merespons tudingan keterlibatan Jokowi yang memberi dukungan untuk paslon 02.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, empat menteri tersebut akan dipanggil MK pada hari Jumat 5 April 2024.
Baca SelengkapnyaDiketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan dengan masyariq untuk memastikan persiapan akhir.
Baca Selengkapnya