Arab Saudi Deklarasikan Kemenangan Lawan Virus Corona
Merdeka.com - Pejabat kesehatan Arab Saudi deklarasikan kemenangan lawan virus corona pada Minggu dan mengatakan Covid-19 bisa dikendalikan.
Negara kerajaan ini mencatat hanya 139 kasus baru, pertama kali mencapai angka di bawah 150 sejak pandemi mulai pada Maret.
Konfirmasi kasus mingguan Kementerian Kesehatan menunjukkan hampir semua wilayah kerajaan merupakan zona aman, melaporkan kasus di bawah 50 selama pekan lalu dan selanjutnya.
"Kami berada di antara negara-negara dengan pengendalian dan penurunan kasus yang nyata," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly selama konferensi pers, dilansir Arab News, Senin (14/12).
"Kerajaan sekarang memiliki kendali lebih besar atas pandemi. Pencapaian ini karena kepatuhan masyarakat terhadap tindakan yang dilakukan. Tidak mungkin tanpa koordinasi antara masyarakat dan otoritas terkait dalam menghadapi pandemi ini untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang," lanjutnya.
Total kasus infeksi virus corona di Arab Saudi sebanyak 359.888. Sebanyak 202 pasien dilaporkan sembuh pada Minggu, sehingga total pasien sembuh menjadi 350.549. Tingkat kesembuhan berada pada angka 97,4 persen.
Vaksin Pfizer-BioNTech segera datang
Indikator positif lainnya adalah jumlah kasus kritis, yang turun di bawah 500 kasus. Saat ini terdapat 3.291 kasus aktif, 499 di antaranya dalam perawatan kritis. Dua belas kematian baru dilaporkan, meningkatkan jumlah kematian akibat infeksi menjadi 6.048.
Gelombang pertama vaksin Pfizer-BioNTech akan tiba di Arab Saudi dalam beberapa hari, dan Al-Aly mendesak semua agar mau divaksin walaupun bagi mereka yang telah sembuh dari Covid-19.
"Laporan data dari seluruh dunia tentang vaksin menunjukkan pertanda baik," ujarnya.
"Vaksin penting untuk menjamin keamanan masyarakat dan kesehatan masyarakat. Kami mengulangi seruan agar semua mendapatkan vaksin, termasuk mereka yang telah sembuh," lanjutnya.
"Tidak ada penelitian yang dapat mengkonfirmasi atau menyangkal infeksi kedua setelah beberapa waktu berlalu dari diagnosis awal mereka."
Dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan tidak diperlukan sebelum divaksin dan individu yang mendaftar untuk vaksin akan menghadapi sejumlah pertanyaan biasa tentang kesehatan mereka.
Wakil Presiden SFDA, Dr. Adel Al-Harf mengatakan, mereka yang berusia 16 tahun ke atas merupakan kelompok sasaran yang disarankan untuk mendapatkan vaksin, dan vaksin akan diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu 20 hari di antara setiap dosis untuk mencapai manfaat yang maksimal.
Menurut Al-Harf, di awal vaksin Pfizer hanya akan tersedia di rumah sakit pemerintah dan mereka akan bekerja sama dengan otoritas terkait untuk menyediakannya ke rumah sakit swasta.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca Selengkapnya