Amerika-Iran capai kesepakatan soal nuklir
Merdeka.com - Iran telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Negeri Mullah tetap bisa mengembangkan uranium mereka namun dengan jumlah terbatas dan memberikan laporan transparan mengenai program nuklir mereka.
Stasiun televisi CNN melaporkan, Ahad (24/11), menurut Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry pihaknya dan Iran sudah membuat perjanjian kuat atas pengayaan uranium itu. Kesepakatan ini dicapai setelah melalui empat hari ketegangan soal nuklir Iran. "Perjanjian ini cukup meyakinkan," ujar Kerry.
Selain program Nuklir juga ada pembicaraan mengenai penyudahan sanksi ekonomi. Perjanjian itu ditanda tangani di Kota Jenewa, Swiss pada pukul 03.00 waktu setempat. Dalam perjanjian ini juga ditentukan jenis uranium yang bisa dikembangkan Iran dan pengawasan ketat badan nuklir internasional.
Namun perjanjian itu kemungkinan bakal menghadapi oposisi terberat yakni Israel dan Aran Saudi. Percobaan perjanjian ini bakal berjalan enam bulan pertama dan melihat ketulusan Iran mematuhi kesepakatan. Bila tidak sanksi bakal kembali dijatuhkan.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN dari masing-masing negara ini sepakat untuk menandatangani perjanjian pendahuluan atau Head of Agreement (HoA) tentang pengembangan urea dan amonia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaNegara Israel memiliki 612 pesawat terbang dan 241 jet tempur. Selain itu juga memiliki 146 helikopter dan 48 Helikopter tempur atau penyerang.
Baca SelengkapnyaKemlu RI memantau dari dekat eskalasi perkembangan di kawasan Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca Selengkapnya