Amerika desak Myanmar bebaskan dua wartawan Reuters
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson kemarin mengatakan AS menuntut pembebasan secepatnya dua wartawan Reuters yang ditangkap di Myanmar atau informasi mengenai hilangnya mereka.
Amerika Serikat bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Inggris, Swedia dan Bangladesh yang mendesak pembebasan dua jurnalis ditangkap Selasa lalu itu.
"Kebebasan pers sangat penting bagi transisi Myanmar dan untuk menjadi negara dengan demokrasi yang layak, dan kami ingin demokrasi Myanmar berhasil," kata Tillerson, seperti dilansir Reuters, Sabtu (16/12).
Dia menuturkan, Kedutaan AS di Myanmar menyatakan keprihatinan atas penahanan kedua wartawan itu dan menuntut mereka segera dibebaskan.
"Kami masih prihatin dengan wartawan Reuters Wa Lone dan Kyaw Soe Oo. Keluarga mereka dan orang lain tidak diizinkan melihat mereka, dan bahkan tidak tahu di mana mereka ditahan," kata pernyataan Kedutaan AS.
Kedua wartawan Reuters bernama Wa Lone, 31 tahun, dan Kyaw Soe Oo, 27 tahun, hilang sejak Selasa (12/12) setelah diundang untuk bertemu dengan petugas polisi untuk makan malam di pinggiran utara kota Yangon.
Kedua jurnalis itu membuat laporan tentang tindakan keras militer di Negara Bagian Rakhine, yang membuat lebih dari 600.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak akhir Agustus.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaYordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya