Merdeka.com - Ikon sepak bola Argentina, Diego Maradona mendapatkan perawatan medis tidak memadai dan dibiarkan merasakan “periode yang menyakitkan dan berkepanjangan” sebelum meninggal tahun lalu. Demikian kesimpulan panel pakar medis pada Jumat.
Dalam dokumen setebal 70 halaman itu, panel menyatakan Maradona, yang meninggal akibat serangan jantung pada 25 November 2020 dalam usia 60 tahun, “meninggal setidaknya 12 jam sebelumnya” pada saat dia ditemukan meninggal di tempat tidurnya.
Maradona meninggal hanya beberapa pekan setelah melakukan operasi otak karena pembekuan darah.
Dikutip dari France 24, Minggu (2/5), panel yang terdiri dari 20 pakar itu dipanggil jaksa penuntut umum Argentina untuk menyelidiki penyebab kematian Maradona dan memastikan apakah ada suatu keteledoran.
Dokter bedah otak yang menangani Maradona, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov dan psikolog Carlos Diaz sedang diselidiki temasuk seorang koordinator perawat dan koordinator dokter.
Temuan ini dapat mengakibatkan kasus kematian yang disengaja, dan terancam hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.
Proses hukum dipicu oleh pengaduan yang diajukan oleh dua dari lima putri Maradona terhadap Luque, yang mereka salahkan atas kondisi ayah mereka yang memburuk setelah operasi otak.
Maradona menjalani operasi pada 3 November, hanya empat hari setelah ia merayakan ulang tahun ke-60 di klub yang ia bina, Gimnasia y Esgrima.
Namun, dia tampak dalam kondisi kesehatan yang buruk saat itu, dan mengalami kesulitan berbicara.
Selama hidupnya, Maradona kecanduan kokain dan alkohol. Dia menderita penyakit hati, ginjal, dan jantung ketika meninggal.
Dua putri Maradona menuduh Luque bertanggung jawab dalam penurunan kesehatan pesepak bola itu.
Panel menyimpulkan Maradona bisa punya kesempatan lebih baik untuk bertahan hidup dengan perawatan yang memadai di fasilitas kesehatan yang layak.
Dia meninggal di rumahnya di lingkungan eksklusif Buenos Aires, di mana mendapat perawatan.
Para pakar mengatakan Maradona tidak memiliki "kemampuan mental sepenuhnya" dan seharusnya tidak dibiarkan memutuskan di mana dia akan dirawat.
Mereka juga menemukan perawatannya penuh dengan "kekurangan dan penyimpangan" dan tim medis telah menyerahkan kelangsungan hidupnya "pada takdir".
“Jelas bahwa panel mengatakan ada hal-hal yang tidak dilakukan dengan benar,” jelas mantan juru bicara Maradona, Sebastian Sanchi, kepada AFP.
Advertisement
China Luncurkan Kereta Mengambang di Udara Tanpa Listrik, Ini Rahasianya
Sekitar 16 Jam yang laluFakta-Fakta Penikaman Salman Rushdie dan Kondisi Terkini
Sekitar 1 Hari yang laluMengungkap Novel Ayat-Ayat Setan karya Salman Rushdie Masih Kontroversial Hingga Kini
Sekitar 1 Hari yang laluBersimpati pada Ekstremisme, Ini Sosok Pria yang Menikam Penulis Salman Rushdie
Sekitar 1 Hari yang laluSalman Rushdie, Penulis yang Difatwa untuk Dibunuh dan Nyawanya Berharga Rp 43 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluBumi Makin Panas, Kutub Utara Mencair Empat Kali Lebih Cepat
Sekitar 1 Hari yang laluUsai Ditikam, Salman Rushdie Dipasangi Ventilator dan Bisa Kehilangan Satu Matanya
Sekitar 1 Hari yang laluIlmuwan Temukan Lubang Misterius di Bawah Samudra Atlantik
Sekitar 1 Hari yang laluKerangka Dinosaurus Purba Terjual Rp88 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: [FULL] Pengakuan Ferdy Sambo Soal Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang lalu6 Potret AKP Rita Yuliana, Polwan Cantik yang Tengah Jadi Sorotan
Sekitar 2 Hari yang laluIstri Ferdy Sambo Siap Buka Suara
Sekitar 2 Hari yang laluUngkapan Hati Ferdy Sambo di Secarik Kertas
Sekitar 2 Hari yang laluPolisi Setop Dugaan Pelecehan Istri Ferdy Sambo, Pelapor Dinilai Bisa Dijerat Pidana
Sekitar 1 Jam yang laluKompolnas Sebut Kapolri Minta Berkas Kasus Brigadir J Segera Dikirim ke Jaksa
Sekitar 3 Jam yang laluSoal Disodorkan Amplop di Ruangan Ferdy Sambo, LPSK Belum Berencana Lapor Polisi
Sekitar 4 Jam yang laluKuasa Hukum Nilai Isu Ferdy Sambo Janji Rp1 Miliar Bikin Posisi Bharada E Disudutkan
Sekitar 6 Jam yang laluPolisi Setop Dugaan Pelecehan Istri Ferdy Sambo, Pelapor Dinilai Bisa Dijerat Pidana
Sekitar 1 Jam yang laluKompolnas Sebut Kapolri Minta Berkas Kasus Brigadir J Segera Dikirim ke Jaksa
Sekitar 3 Jam yang laluSoal Disodorkan Amplop di Ruangan Ferdy Sambo, LPSK Belum Berencana Lapor Polisi
Sekitar 4 Jam yang laluKuasa Hukum Nilai Isu Ferdy Sambo Janji Rp1 Miliar Bikin Posisi Bharada E Disudutkan
Sekitar 6 Jam yang laluPolisi Setop Dugaan Pelecehan Istri Ferdy Sambo, Pelapor Dinilai Bisa Dijerat Pidana
Sekitar 1 Jam yang laluKompolnas Sebut Kapolri Minta Berkas Kasus Brigadir J Segera Dikirim ke Jaksa
Sekitar 3 Jam yang laluSoal Disodorkan Amplop di Ruangan Ferdy Sambo, LPSK Belum Berencana Lapor Polisi
Sekitar 4 Jam yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluMenkes Budi: Vaksin Cacar Efektif Lindungi dari Risiko Cacar Monyet
Sekitar 2 Minggu yang laluHasil BRI Liga 1: Main Imbang, Persija Putus Rentetan Kemenangan Persikabo 1973
Sekitar 2 Jam yang laluPersis Kalah Empat Kali Beruntun di BRI Liga 1, Jacksen Tiago Menolak Mundur
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami