230 Orang Tewas Dibantai di Ethiopia
Merdeka.com - Kelompok pemberontak Ethiopia membantai lebih dari 200 orang etnis Amhara Ahad lalu, menurut sejumlah pejabat dan laporan media.
Sejumlah saksi dan pejabat mengatakan kepada the Associated Press, sedikitnya 230 orang dibunuh ketika anggota dari Tentara Pembebasan Oromo menyerang Tole, sebuah desa di Oromia, wilayah terluas di Ethiopia.
Tentara Pembebasan Oromo atau O.L.A yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Ethiopia membantah mereka melakukan pembunuhan itu dan menyebut pembantaian itu dilakukan oleh sekelompok milisi yang mendukung pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmad.
Pembantaian ini adalah kekerasan terburuk sejak November 2020 ketika pemerintah dan sekutunya mulai melancarkan serangan terhadap kelompok pemberontak di wilayah utara Tigray.
Warga Tigray, etnis minoritas yang secara politik cukup lama berkuasa, memberontak terhadap kekuasaan PM Abiy.
Konflik itu meledak menjadi perang saudara yang menewaskan ribuan orang dan membuat orang kelaparan dan mengungsi. Pasukan militer dari kedua pihak bertikai dinilai sudah melakukan kejahatan perang, termasuk pembersihan etnis, pembunuhan massal dan kekerasan seksual.
Kelompok pembela hak asasi sudah mendokumentasikan serangkaian kekerasan seperti pembunuhan di luar proses hukum dan penyerangan pengungsi yang dilakukan pasukan kedua pihak, baik pemerintah maupun tentara Barisan Pembebasan Rakyat Tigray.
"Rezim Abiy kembali menyalahkan O.L.A atas kekejaman yang dilakukan tentara mereka sendiri," kata Odaa Tarbii, juru bicara internasional kelompok pemberontak dalam pernyataan yang diunggah di Twitter. Pasukan O.L.A yang bergabung dengan tentara Tigray melawan tentara pemerintah sebelumnya dituding menargetkan warga sipil dan pejabat pemerintah.
Pemerintah daerah Oromia juga menyebut pasukan O.L.A bertanggung jawab atas pembantaian itu dengan mengatakan "mereka membunuhi orang dan menghancurkan properti."
Sedikitnya 13 jurnalis juga ditangkap di Amhara sehingga membuat Komite untuk Perlindungan Jurnalis memperingatkan, pemerintah "menyebarkan ketakutan dan membuat jurnalis menerapkan sensor mandiri setelah melihat terlalu banyak rekan mereka dijebloskan ke penjara belakangan ini."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaBengkel mobil di Jalan Trans Sulawesi Poros Luwu Utara-Palopo, Kecamatan Masamba, Luwu Utara meledak, Minggu (21/4) malam. Satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaKejadian ini viral setelah salah satu akun media sosial mengunggah di instagram.
Baca Selengkapnya