Profil
Cornel West
Cornell West adalah seorang aktivis yang sangat vokal di Amerika Serikat. Beliau banyak sekali mengeluarkan pernyataan-pernyataan serta wacana yang kontroversial, namun tidak banyak diketahui tentang masa mudanya. Pria yang lekat dengan filsafat Pragmatisme, Eksistensialisme, dan Historisisme ini Judul disertasinya adalah Ethics, historicism and the Marxist tradition yang kemudian direvisi dan diterbitkan kembali dengan judul The Ethical Dimensions of Marxist Thought.
Tak hanya aktivis sosial, Cornell West juga pernah muncul di kedua sekuel film yaitu The Matrix Reloaded dan The Matrix Revolutions. Selain itu, ia memberikan uraian filosofis pada ketiga film Matrix dalam The Ultimate Matrix Collection, bersama dengan Ken Wilber. Ia juga telah membintangi lebih dari 25 film dokumenter dan film umum antara lain Examined Life, Call & Response, Sidewalk dan Stand. West telah menulis 19 buku dan menjadi editor 13 buku lain. Karya-karyanya yang terkenal antara lain Race Matters, Democracy Matters, Brother West: Living and Loving Out Loud (memoar).
Tokoh kontroversial ini pernah menyebut Amerika Serikat sebagai "rasis patriarkal" yaitu bangsa di mana supremasi kulit putih terus mendominasi kehidupan sehari-hari. West telah menyatakan dirinya sebagai "non-Marxis sosialis" karena ia tidak bisa menemukan titik temu antara Marxisme dengan agama Kristen yang dianutnya. Ia pun menjabat sebagai ketua kehormatan dari Democratic Socialists of America, yang ia jabarkan sebagai "organisasi multirasial pertama yang paling dekat dengan pandangan politiknya, sehingga ia merasa cocok untuk bergabung". Tahun 2008, Cornel West secara terbuka mendukung calon Presiden Demokrat, Senator AS Barack Obama. Namun, ia berbalik mengkritik Presiden Obama ketika Obama memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2009, dengan mengatakan bahwa akan sulit bagi Obama untuk menjadi presiden masa perang dengan memikul hadiah perdamaian. West lebih lanjut mencabut dukungannya bagi Obama dalam sebuah wawancara di bulan April 2011 dengan alasan bahwa Obama adalah "maskot hitam oligarki Wall Street dan boneka hitam dari orang kaya seperti para pemilik perusahaan. Dan sekarang ia telah menjadi kepala mesin pembunuh Amerika dan ia merasa bangga karenanya."
Partisipan dalam National Conversation on Race yang diadakan oleh presiden Cinton ini juga adalah salah satu pendukung People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) dalam kampanye menentang kekejaman Kentucky Fried Chicken (KFC) terhadap ayam yang dikonsumsi. Pada tahun 2008, Pada tahun 2011, West mengungkapkan bahwa dirinya merasa frustrasi akibat beberapa kritik atas Occupy Wall Street, yang menekankan tentang tidak jelasnya pesan yang dibawa oleh gerakan tersebut.
Oleh: Swasti