Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial informasi mengklaim sebanyak 2.620 bayi meninggal dunia akibat efek samping dari sang ibu yang menerima vaksin Covid-19.
Unggahan tersebut disertai dengan tangkapan layar sebuah artikel yang berjudul "2.620 babies dead after vaccination and reports of terrible side effects”. Terdapat foto bayi mengalami ruam di sekujur tubuh.
"2,620 bayi meninggal karena ibunya di menerima bioweapon/vaksin c-19 mereka buta apa menutup mata atau tidak punya mata (VAERS)," narasi dalam unggahan tersebut.
Penelusuran
Setelah ditelusuri tidak ada bukti yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 telah menyebabkan 2.620 bayi meninggal di Amerika Serikat. Melansir dari tempo.co, data yang tertera di situs VAERS, menyebutkan bahwa 2.620 adalah akumulasi dari kasus keguguran (aborsi) dini, aborsi spontan, kematian janin, dan kematian bayi prematur.
Akan tetapi Pemerintah Amerika Serikat memberikan disclaimer bahwa laporan VAERS tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah vaksin menyebabkan atau berkontribusi pada kejadian atau penyakit yang merugikan. Sebab, semua pihak --termasuk penyedia layanan kesehatan, produsen vaksin, dan masyarakat dapat mengirimkan laporan ke sistem.
Dengan sistem pelaporan yang terbuka, memberikan potensi adanya informasi yang tidak lengkap, tidak akurat, kebetulan, atau tidak dapat diverifikasi. Sebagian besar, laporan ke VAERS bersifat sukarela, yang berarti bahwa laporan tersebut bias. Ini menciptakan batasan khusus tentang bagaimana data dapat digunakan secara ilmiah.
Dikutip dari Associated Press, VAERS sering disalahartikan oleh para pendukung anti-vaksin, dan distribusi vaksin COVID-19 telah membawa lebih banyak perhatian ke sistem pengawasan.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada 11 Agustus 2021, telah menerbitkan laporan vaksin Covid-19 aman untuk perempuan hamil. Menurut CDC, tim analis mereka tidak menemukan peningkatan risiko keguguran pada 2.500 wanita hamil (berusia sebelum 20 minggu kehamilan) yang menerima vaksin Covid-19 berbasis mRNA.
Angka keguguran secara umum terjadi sekitar 11-16 persen kehamilan, tidak berbeda dengan tingkat keguguran setelah menerima vaksin Covid-19 sekitar 13 persen.
"CDC mendorong semua orang hamil atau orang yang berpikir untuk hamil dan mereka yang menyusui untuk mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri dari COVID-19," kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky.
Kesimpulan
Klaim sebanyak 2.620 bayi meninggal dunia akibat efek samping dari sang ibu yang menerima vaksin Covid-19. Namun, 2.620 bayi meninggal adalah akumulasi dari kasus keguguran (aborsi) dini, aborsi spontan, kematian janin, dan kematian bayi prematur.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1575/keliru-2-620-bayi-meninggal-setelah-mendapatkan-vaksin-covid-19
[lia]CEK FAKTA: Hoaks Semifinal Sepakbola Sea Games Indonesia vs Thailand Diulang
Sekitar 6 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Video Pertunjukan Robot di Shanghai, China
Sekitar 7 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Rumah Ustaz Abdul Somad Terbakar
Sekitar 9 Jam yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Narasi PM Singapura Disambut Joe Biden, Sedangkan Jokowi Tidak
Sekitar 11 Jam yang laluCek Fakta: Tidak Benar 212 Mart Jadi Sponsor Formula E
Sekitar 13 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Tenda Ambruk Saat Pesta Pernikahan Sebabkan 25 Orang Meninggal
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Video Meteor Jatuh di Tanjung Bumi Bangkalan
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Ada Dua Batu Karang Berbentuk Wajah Manusia di California
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Foto Rombongan Pemotor Pakai Baju 'Haram Dukung Anies Baswedan'
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Telkom Beri Subsidi Biaya Komunikasi Senilai Rp2 Juta
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Syarat Anak Masuk SD Minimal Berusia 6,5 Tahun? Simak Faktanya
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Ini Potret Suasana Lebaran 2022 di Indonesia
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Ma'ruf Amin Salat Jenazah Pakai Rukuk dan Sujud
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Akun Twitter Bill Gates Telah Ditangguhkan
Sekitar 1 Minggu yang laluKejagung Belum Temukan Aliran Dana Suap Izin Ekspor CPO ke Partai Politik
Sekitar 7 Jam yang laluKejagung: Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana yang Bawa Lin Che Wei ke Kemendag
Sekitar 7 Jam yang laluBulog Diminta Distribusi Minyak Goreng Rp14.000 per Liter
Sekitar 9 Jam yang laluLarangan Ekspor Minyak Goreng Dicabut Karena Pasokan & Harga Sudah Stabil
Sekitar 12 Jam yang laluDana Subsidi Ditambah, Menteri Erick Sebut Harga Pertalite Hingga LPG 3 Kg Batal Naik
Sekitar 7 Jam yang laluDPR Setujui Tambahan Subsidi dan Kompensasi Energi Rp350 Triliun
Sekitar 10 Jam yang laluBenarkah Harga Pertalite Bakal Naik? Ini Kata Erick Thohir
Sekitar 2 Hari yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 1 Minggu yang laluKritik Rusia, Eks Presiden AS George W Bush Keceplosan Sebut Invasi ke Irak Brutal
Sekitar 8 Jam yang laluPermintaan Ambulans untuk Ukraina Meningkat di Tengah Invasi Rusia
Sekitar 11 Jam yang laluPengamat Militer Rusia Punya Pandangan Mengejutkan tentang Perang di Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluSri Mulyani: Tiap Negara Punya Strategi Hadapi Kenaikan Harga Energi dan Pangan
Sekitar 1 Hari yang laluPria di Jepang Habiskan Uang Bantuan Covid untuk Seluruh Penduduk Kota di Meja Judi
Sekitar 3 Jam yang laluKorea Utara Sarankan Warganya Berkumur Air Garam untuk Obati Covid-19
Sekitar 5 Jam yang laluUpdate Covid-19 Hari Ini 20 Mei 2022: Kasus Tambah 250 Positif
Sekitar 6 Jam yang laluPeningkatan Mobilitas Masyarakat Saat Mudik Dorong Pemulihan Ekonomi
Sekitar 10 Jam yang laluLapor Jokowi, Menko PMK Sampaikan Kasus Kecelakaan Mudik 2022 Turun 11%
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami