CEK FAKTA: Hoaks Tes Covid-19 Sejak 2015 dan Sudah Diajukan Hak Paten
Merdeka.com - Beredar informasi hak paten tes virus Corona sudah ada sejak tahun 2015. Informasi itu menyebutkan bahwa sistem dan metode untuk mengecek Covid-19 sudah dipatenkan oleh Richard Rothschild.
Kominfo"Lagi???
Masih ingat data yang dipublish di situs the World Integrated Trade Solution (WITS World Bank) soal Covid-19 Test Kits, yang diimpor 2017? Setelah boom, lalu ganti nama dan tahunnya.
Kini, ada boom baru lagi soal paten alatnya. Tahun 2015, System and Method for Testing for Covid-19 was patented by Richard Rothschild."
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel kompas.com berjudul "[KLARIFIKASI] Paten Tes Virus Corona Diklaim Diajukan pada 2015" pada 9 November 2020, dijelaskan bahwa paten tes Covid-19 baru diajukan pada Mei 2020.
Dalam situs web pencarian paten Espacenet tercantum data sistem dan metode untuk pengujian Covid-19 dengan penemu atas nama Richard Rothschild tertanggal 17 Mei 2020.
Tampilan data ini sesuai dengan tangkapan layar yang diunggah akun Facebook di atas.
Penemuan Rothschild berkaitan dengan metode untuk memperoleh dan mentransmisikan data biometrik pengguna.
Pengajuan paten didefinisikan sebagai kelanjutan sebagian (continuation in part/CIP) untuk paten Amerika Serikat.
Prinsip CIP ini memungkinkan penemu untuk menghubungkan paten baru dengan lisensi lama, selama penemuan lama berkontribusi pada pengembangan yang baru.
Paten Rothschild untuk metode memperoleh dan mengirimkan data biometrik pertama kali diajukan pada Mei 2013. Lantas, permohonan CIP diajukan pada Mei 2020.
Sebab, berdasarkan abstrak paten, metodenya dapat digunakan untuk menentukan apakah pengguna menderita infeksi virus, seperti Covid-19.
Dilansir dari AFP Fact Check, Juru Bicara Kantor Paten Eropa Rainer Osterwalder mengatakan, aplikasi paten tidak memiliki referensi ke Covid-19 sebelum 2020.
Dia menjelaskan, registrasi yang diungkapkan pertama tahun 2016 berupa data video. Dalam aplikasi berikutnya tahun 2016-2017, pengumpulan, pemrosesan, dan transmisi data biometrik ditentukan.
"Aplikasi pertama dari tahun 2015 yang Anda sebutkan tidak pernah diungkapkan, tetapi untuk alasan hukum paten, itu juga harus mengacu pada penemuan yang disebutkan (jika tidak CIP, tidak akan mungkin),”kata Osterwalder.
Soal nama Rothschild dalam paten tersebut, juru bicara perusahaan Rothschild & Co. mengatakan tidak ada hubungan antara perusahaan dengan orang yang disebutkan dalam paten.
Rothschild & Co. dikendalikan oleh keluarga Rothschild.
Kesimpulan
Informasi paten tes Covid-19 yang diajukan Richard Rothschild sejak 2015 adalah tidak benar. Tidak ada paten yang diajukan pada 2015. Sementara Richard Rothschild tidak ada hubungannya dengan Rothschild & Co. yang dikendalikan oleh keluarga Rothschild
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnya