Merdeka.com - Beredar video di YouTube yang menarasikan Sri Mulyani mengungkapkan penggelapan dana 300 Triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merupakan Perintah Jokowi, untuk membiayai persiapan Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024).
Video tersebut diunggah oleh akun LIDAH RAKYAT pada 12 Maret 2022 dan sudah ditonton lebih dari 11 ribu kali.
Video tersebut berjudul: “Semua Atas Perintah Jokowi❗Penggelapan Uang 300T Tenyata Untuk Persiapan Pilpres Sebentar Lagi‼”
Serta terdapat keterangan “SRI MULYANI SEBUT NAMA JOKOWI. SEMUA ATAS PERINTAH, PENGGELAPAN DANA KEMENKEU UNTUK DANAI PILPRES SEBENTAR LAGI,” pada thumbnail video.
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com telah melakukan penelusuran dengan menonton keseluruhan video berdurasi 8:02. Hasilnya, isi video tersebut berbeda dengan judul dan keterangan pada thumbnail video.
Video tersebut hanya berisi Menteri Keuangan Sri Mulyani sedang berpidato, Joko Widodo saat menjalankan tugasnya sebagai Presiden RI, dan penunjukkan bukti korupsi berupa sejumlah uang.
Potongan video tersebut serupa dengan penunjukkan sejumlah bukti hasil korupsi yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak. Dalam video tersebut ditunjukkan bukti korupsi berupa sejumlah uang dengan mata uang USD.
Sedangkan narasi pada video tersebut identik dengan artikel cnnindonesia.com berjudul “Irjen Kemenkeu Akui Terima Surat PPATK soal Transaksi Janggal 964 PNS,” yang diunggah pada 11 Maret 2023.
Artikel tersebut berisi tentang Kemenkeu mengaku mendapat 226 surat dari Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) tentang transaksi keungan mencurigakan terkait pegawai mereka. Jumlah pegawai yang disebut dalam laporan tersebut yaitu 964 orang.
Dilansir dari merdeka.com, Sri Mulyani mengungkapkan sejak tahun 2007-2023 tercatat ada 964 pegawai Kementerian Keuangan yang yang diduga melakukan transaksi keuangannya mencurigakan. Data tersebut berasal dari surat yang dikirim PPATK kepada Itjen Kemenkeu.
Selain itu, tidak ada pemberitaan yang menginformasikan penggelapan dana di Kementerian Keuangan untuk mendanai Pilpres atas perintah Jokowi.
Advertisement
Kabar Sri Mulyani sebut penggelapan dana Kementerian Keuangan untuk membiayai Pilpres 2024 atas perintah Jokowi adalah hoaks. Judul dan keterangan pada thumbnail video berbeda dengan isi video.
Nyatanya, video tersebut membahas tentang adanya 964 PNS di Kementerian Keuangan yang diduga melakukan transaksi keuangan mencurigakan.
Serta, sampai saat ini juga tidak ada bukti valid yang menunjukkan adanya penggelapan dana yang diperintahkan Jokowi untuk membiayai Pilpres.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=fVu7CbknmtQ&t=218s
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230311054020-532-923639/irjen-kemenkeu-akui-terima-surat-ppatk-soal-transaksi-janggal-964-pns
https://www.merdeka.com/uang/964-pns-kemenkeu-diduga-lakukan-transaksi-mencurigakan-begini-respons-sri-mulyani.html
Reporter Magang: Azizah Paramayu
[lia]Poster Nikah Gratis di Surabaya Bikin Heboh, Ini Faktanya
Sekitar 47 Menit yang laluCEK FAKTA: Hoaks Produk Susu Kemasan Botol Ini Mengandung Formalin
Sekitar 2 Hari yang laluSuka Transaksi Online, Ini Cara Cek Rekening Tujuan Aman atau Penipuan
Sekitar 2 Hari yang laluViral Foto Perpustakaan Terbengkalai, Ini Faktanya
Sekitar 2 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks Jokowi Putuskan Tak Dukung Ganjar Atas Desakan Musra
Sekitar 2 Hari yang laluCristiano Ronaldo Dapat Hadiah Motor Emas dari Penguasa Arab? Cek Faktanya
Sekitar 2 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks Baliho 'Anies Presiden' Terpasang di Bus saat Konvoi Timnas U22
Sekitar 2 Hari yang laluWaspada Penipuan Modus Pencairan Dana Luar Negeri Catut Nama BI
Sekitar 2 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks Video Sebut Rp9 T Hasil Korupsi Johnny Plate untuk Dana Capres Anies
Sekitar 3 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks Video Detik-Detik Kedatangan Jenazah Agnez Mo di Soekarno-Hatta
Sekitar 3 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks Surya Paloh Dalang di Balik Kasus Korupsi Johnny G Plate
Sekitar 3 Hari yang laluBikin Heboh Muncul Harga Tiket Timnas Indonesia vs Argentina, Ini Faktanya
Sekitar 3 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks Elon Musk Produksi Istri dari Robot
Sekitar 3 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks Anies Masuk Daftar Penerima Uang Korupsi Kominfo
Sekitar 3 Hari yang laluJenderal Bintang 1 & 2 Polri Makan Lesehan Bareng Siswa SPN, Menunya Bikin Nagih
Sekitar 43 Menit yang laluPerwira Polwan Sidak Anggota, Ada Polisi Kumisan & Jenggotan Langsung Dikorek Api
Sekitar 1 Jam yang laluPotret Jenderal Lulusan Terbaik Nostalgia Bareng Teman Lama, Kumpulnya di Saung 91
Sekitar 1 Jam yang laluViral Ibu Protes Saat Dampingi Anaknya Praktik Buat SIM
Sekitar 6 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 15 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami