CEK FAKTA: Hoaks, Kasus Covid-19 di Jakarta Sengaja Dinaikkan
Merdeka.com - Beredar sebuah gambar tangkapan layar berisi percakapan di aplikasi WhatsApp terkait meningkatnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang sengaja dinaikkan.
Pada percakapan tersebut terdapat klaim yang berbunyi, "setiap babinsa di kelurahan.. di instruksikan sama atasan nya setiap hari harus ngebikin pasien covid 200 orang".
KominfoPenelusuran
Penelusuran cek fakta merdeka.com, melansir dari laporan hoaks situs Kominfo klaim kasus Covid-19 sengaja dinaikkan per harinya adalah salah. Faktanya, peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta karena adanya varian baru Covid-19.
Dalam artikel merdeka.com, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali Luhut Binsar Panjaitan menyatakan 90% kasus baru Covid-19 di Jakarta disebabkan virus corona varian Delta. Sebab itu seluruh masyarakat harus tetap waspada.
"Tadi dari data yang kami dapat bahwa 90% di Jakarta itu sudah varian Delta. Jadi varian Delta sudah ada 90% di kita, jadi kalau kita bermain-main, saya katakan tadi pasti bisa kena siapa saja di sekeliling Anda," katanya dalam konferensi pers secara daring, Senin (5/7).
Dia pun meminta agar seluruh pihak tidak main-main terkait hal itu. Seluruh masyarakat harus kompak dalam menangani pandemi ini.
"Tidak boleh ada yang main-main mengenai ini, kita harus kompak mengenai ini, dan saya minta sekali lagi jangan ada berita-berita memojokkan kiri kanan, kita harus kompak menghadapi masalah ini. Karena masalah ini betul-betul masalah dunia," tegasnya.
Senada dengan Luhut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuding varian baru Covid-19 sebagai penyebab peningkatan penularan virus corona sejak akhir Mei 2021. Dilansir dari Tempo.co, Anies mengatakan, penambahan kasus Covid-19 selama waktu tiga pekan pada bulan ini melompat lebih tinggi ketimbang puncak kenaikan pada Januari 2021.
Padahal, aktivitas atau perilaku masyarakat sepanjang April-Juni 2021 relatif sama. Warga juga sama-sama menggunakan masker di sepanjang tiga bulan itu.
"Kondisi masyarakat relatif sama, tapi karena ada varian baru terjadilah lonjakan yang eskponensial yang belum pernah dialami oleh kita semua," kata dia dalam siaran langsung TvOne, Senin, 28 Juni 2021.
Selain itu, peningkatan kasus Covid-19 diketahui dari hasil tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan bukan Babinsa seperti dalam klaim informasi tersebut. Seperti dilansir dari Kompas.com yang diunggah pada Juni 2020. Pemprov DKI Jakarta menargetkan 2.230 pemeriksaan Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) tiap harinya.
Pemeriksaan dengan metode PCR itu bertujuan untuk menelusuri (tracing) kasus-kasus baru positif Covid-19. Target pemeriksaan PCR diketahui dari Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Nomor 94/SE/2020 tentang Active Case Finding Covid-19.
"Kegiatan active case finding ini dilakukan oleh teman-teman puskesmas berdasarkan surat edaran Kepala Dinas Kesehatan Nomor 94/SE/2020 tanggal 4 Juni 2020," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam siaran langsung di akun YouTube Pemprov DKI, Rabu (10/6/2020).
Kesimpulan
Informasi kasus Covid-19 di DKI Jakarta sengaja dinaikkan per harinya adalah tidak benar. Faktanya, peningkatan kasus di Jakarta disebabkan virus corona varian Delta.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.merdeka.com/peristiwa/luhut-sebut-90-kasus-baru-covid-19-di-jakarta-karena-varian-delta.htmlhttps://metro.tempo.co/read/1477525/anies-baswedan-tuding-varian-baru-covid-19-penyebab-lonjakan-kasus-di-jakartahttps://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/10/17232641/tracing-kasus-baru-covid-19-dki-targetkan-2230-tes-pcr-per-hari?page=all
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya