CEK FAKTA: Hoaks Bule yang Cibir Batik Dihajar Warga

Merdeka.com - Seorang bule jadi perbincangan di media sosial setelah mengunggah cuitan Twitter yang dinilai menghina pakaian batik, 16 November 2022. Cuitan itu disertai foto Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau saat berbincang dan mengenakan batik.
Pakaian dengan tema kain batik dikenakan para pemimpin negara saat acara Welcoming Dinner atau Jamuan Makan Malam KTT G20 di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.
Bule yang mengunggah pernyataan tersebut, Mahyar Tousi. YouTuber asal London menulis itu kalimat yang jika diartikan ke Bahasa Indonesia:
"Apa yang sedang dikenakan oleh para idiot ini?!"
Selain itu, pengguna Twitter yang lain, Sophie Corcoran juga mempertanyakan soal batik.
"Why are they all dressed the same, and like that (kenapa mereka semua berpakaian sama dan terlihat seperti itu),” tulis jurnalis lepas itu.
Kemudian, sebuah video muncul di YouTube dengan klaim "Menghina Batik KTT G20 Seorang Warga Bule Dihajar Ramai-Ramai Warga". Video berjudul "HINA BATIK YANG DIPAKEK PRESIDEN KTT G20, SEORANG BULE BERAKHIR BEGINI" tersebut diunggah Sabtu, 19 November 2022 dan telah ditonton lebih dari 300 ribu kali.
Lantas, benarkah bule yang mencibir batik dihajar warga?
Penelusuran
Setelah ditonton sampai habis, konten berdurasi 10.04 itu hanya menampilkan berbagai potongan video momen saat KTT G20 dan tidak memuat dokumentasi serta narasi seperti klaim. Selain itu, video tersebut juga memuat beberapa orang yang memberikan tanggapan mengenai penyelenggaraan konferensi di Bali itu, termasuk Direktur Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB), Rudi Kamri yang menyebut sangat bangga dengan Jokowi atas KTT G20.
Dalam video itu sama sekali tidak memuat dokumentasi atau narasi pemukulan terhadap bule yang mengunggah cuitan di Twitter mengenai batik, seperti yang ditampilkan dalam thumbnail. Thumbnail video merupakan hasil suntingan. Video lain berujudul "BIKIN GADUH, HAIKAL HASAN DIUSIR WARGA MALANG ~ BERITA TERBARU" pernah menggunakan gambar serupa pada thumbnail.
Penelusuran juga dilakukan dengan menggunakan kata kunci "bule penghina batik" tetapi tidak menghasilkan berita seperti klaim. Beberapa media menuliskan bule tersebut berakhir diserang warganet Indonesia hingga diancam di kolom Twitter unggahannya. Bahkan, Mahyar Tousi mengaku telah mendapat ancaman pembunuhan.
Mahyar Tousi akhirnya meminta maaf dan mengklarifikasi cuitannya setelah mendapat ancaman tersebut.
"Saya mohon maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak dan Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," tulisnya 17 November 2022.
Sementara itu, Presiden Jokowi menjelaskan alasan para pemimpin negara mengenakan batik saat KTT G20 melalui akun Instagramnya, setelah cuitan tersebut ramai dan tranding di Twitter.
“Batik Indonesia adalah warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi yang diakui oleh UNESCO. Batik dengan aneka corak dan warna digunakan masyarakat dalam berbagai suasana, dari perhelatan resmi, panggung fesyen, hingga kehidupan sehari-hari,” tulis Jokowi, 19 November 2022.
Kesimpulan
Klaim bule yang dinilai mengunggah kalimat menghina batik dihajar warga adalah hoaks. Tidak ada sumber kredibel yang menuliskan klaim itu.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=yYADylV9GFk&t=17shttps://seleb.tempo.co/read/1657925/dapat-ancaman-pembunuhan-youtuber-mahyar-tousi-minta-maaf-usai-hina-batik-di-g20https://m.liputan6.com/showbiz/read/5129916/jokowi-jelaskan-alasan-tamu-ktt-g20-pakai-batik-tulis-setelah-dihina-youtuber-mahyar-tousi
Reporter Magang: Aslamatur Rizqiyah
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto
Airlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca Selengkapnya

Ada Reuni 212 di Monas, Polisi Rekayasa Lalu Lintas Mulai Sabtu Dini Hari
Ditlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita 10 Tahun jadi Rival Jokowi: Kini Teman Baik dan Juga Anak Buah Beliau
Prabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya

Alex Marwata Benarkan Pernyataan Agus Rahardjo soal Presiden Minta Hentikan Kasus Setnov
Alex yang merupakan pimpinan KPK dua periode ini menyebut saat itu tak bisa menghentikan kasus Setnov.
Baca Selengkapnya

Ditanya Penyelesaian Konflik di Papua, Anies Akan Gunakan Cara Seperti di Jakarta
Pemerintah mesti melibatkan banyak pihak dalam setiap penyelesaian konflik.
Baca Selengkapnya

HP Lama Jangan Dibuang, Ini Cara yang Tepat dan Menguntungkan
Berikut langkah bijak agar HP tak jadi sampah elektronik.
Baca Selengkapnya

VIDEO: PKS Balas Jawaban Jokowi Soal IKN Sudah Jadi UU, "Konstitusi Saja Bisa Diubah!"
Sikap penolakan tersebut dilandasi dengan mendengar aspirasi akademisi dan mayoritas suara publik.
Baca Selengkapnya

Ukuran dan Harga Tetap Sama, Begini Cara Pengusaha Roti di Jakarta Siasati Kenaikan Harga Bahan Baku
Proses produksi juga tetap dilakukan setiap hari, agar rotinya bisa tetap terjaga dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Baca Selengkapnya

Ini Penyesalan Einstein dalam Hidupnya hingga Ucapkan Kalimat “Celakalah Aku!”
Berikut adalah kisah penyesalan Albert Einstein dalam hidupnya.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Tiba di Dubai, Disambut Nyanyian Wanita Pirang: Di Hati ini Hanya Pak Jokowi
Presiden Jokowi disambut Menteri Negara untuk urusan Perdagangan Luar Negeri PEA Thani Al Zeyoudi dan Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis
Baca Selengkapnya