Tak Tahan Dibully, Ria Ricis Sempat Lakukan Percobaan Bunuh Diri

Merdeka.com - Ria Ricis sepertinya benar-benar tak tahan dengan aksi bully yang dilakukan oleh netizen. Tak kuasa menahan kesedihan, Ricis sempat melakukan percobaan bunuh diri.

Kejadian ini bermula dari Ricis yang membuat konten 'Saya Kembali' setelah dua hari sebelumnya mengunggah video 'Saya Pamit' di saluran YouTube nya.

Berbondong-bondong netizen membully Ria Ricis dengan tudingan hanya prank dan drama. Lewat video 'Saya Pamit Untuk Kembali', Ricis menjelaskan beberapa hal.

Pendam Masalah Sendirian dan Hanya Bisa Menangis

Rupanya, selama ini Ricis memendam segala masalah yang dialaminya sendiri. Nampaknya, konten 'Saya Pamit' menjadi ungkapan hati Ricis yang meledak karena tak kuasa menahan sedih.

Ricis pun menjelaskannya pada video yang tayang pada 12 Agustus 2019 lalu.

"Bersama dengan segala masalah yang ku pendam, aku menangis hingga tersungkur di kamar seorang diri," jelas Ricis dalam video tersebut.

Ditinggal Pergi

Ricis mengaku bahwa bukan hanya ada satu masalah yang tengah dihadapinya. Namun, ia merasa bahwa masalah datang bertubi-tubi hingga akhirnya ia ditinggal oleh tiga orang yang disayangi.

"Kenapa harus lewat masalah bertubi-tubi? Kenapa harus lewat tiga orang yang aku sayang, yang sudah aku anggap keluarga tapi malah mereka pergi," terang dia.

Percobaan Bunuh Diri

Ricis sepertinya tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya sampai ia akhirnya terpikir untuk melakukan percobaan bunuh diri. Ricis melakukannya menggunakan pisau.

Namun, aksi nekat Ricis itu akhirnya urung dilakukan karena ia mengingat kedua orangtua yang begitu menyayanginya.

"Dengan tangan gemetar dan mata yang semakin bengkak, aku arahkan benda tajam ke tubuhku. Sakit sampai akhirnya aku sadar dan aku lempar sekencang-kencangnya benda itu," papar dia.

Tak Mau Menyusahkan Keluarga

Ricis akhirnya tersadar bahwa aksi nekatnya itu hanya akan membuat keluarganya sedih. Untuk itu, ia mengurungkan niatnya.

Ia pun mengaku bahwa aksi nekat yang dilakukannya belum tentu membuat hidupnya akan benar-benar berakhir.

"Kalau aku ngelakuin itu, aku belum tentu mati. Mungkin saja aku menyusahkan orang-orang terutama keluarga yang aku cintai," jelasnya.