Sandiaga Uno ajak pasukan kuning nonton film Takut Kawin
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, para cast, berikut sutradara serta produser dari film Takut Kawin mengunjungi kantor Gubernur DKI Jakarta pada Selasa, (12/2). Di acara kunjungan tersebut, mereka berkesempatan untuk bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Indah Permatasari dan Herjunot Ali, langsung disambut hangat oleh orang nomor dua di Jakarta itu. Bahkan, Sandi juga sesekali memberikan candaan kepada mereka.
"Film ini bisa jadi inspirasi para jomblo-jomblo yang belum kawin, jangan terlalu banyak berpikir dan banyak pilihan, bismillah saja. Malah nanti nggak kawin-kawin, biar dapat jodohnya," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga juga berjanji, akan mengajak Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga Petugas Penangananya Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau lebih dikenal dengan pasukan orange untuk menonton film besutan sutradara Syaiful Drajat itu. Sandiaga menilai, industri perfilman tanah air memang layak untuk didukung.
"Akan kami instruksikan agar pasukan orange yang jumlahnya dua puluh ribu orang untuk nobar film Takut Kawin. Kalau kepada PNS Pemprov DKI yang jumlahnya Tujuh Puluh Ribu sifat nya himbauan. Tapi insyaAllah kalau banyak yang nonton industri film akan terus tumbuh. Ini yang kami harapkan," katanya.
Sementara itu, Nasrul Warid selaku produser Amanah Surga Produksi merasa senang dan bersyukur kedatangannya disambuy hangat oleh Sandiaga Uno. Apalagi, Sandiaga juga berjanji akan mengajak PNS sampai Pasukan Orange untuk menonton film Takut Kawin.
"Upaya kami minta support kepada Pemprov DKI Jakarta direspon dengan baik. Kalau himbauan wagub dipatuhi artinya film ini akan ditonton setidaknya seratus ribu, lumayan. Tapi kami berharap Takut Kawin bisa ditonton tiga juta orang. InsyaAllah," kata Nasrul Warid.
Tak hanya sang produser film Takut Kawin, Herjunot Ali selaku pemeran utama juga merasa bangga bisa mendapat filmnya bisa diapresiasi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, pemprov DKI juga harus mendukung penuh perfilman di Indonesia.
"Tidak sekedar himbauan menonton tapi perlu banyak dukungan lain. Misalnya menurunkan pajak tontonan, agar para kreator film bisa bergerak bebas. Pun dengan perijinan yang selama ini banyak dikeluhkan para pelaku industri film terlalu ribet dan bertele-tele harus segera dibenahi," tandas Herjunot Ali.
Sumber: Kapanlagi.com
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar 10 Film Indonesia Terlaris di Tahun 2023, Kamu Sudah Nonton yang Mana?
Film layar lebar apa saja yang sukses besar dari segi penjualan tiketnya?
Baca SelengkapnyaMengenal Gambar Toong, Bioskop Keliling yang Selalu Ditunggu Anak-anak Sunda Tempo Dulu
Dulu gambar toong sempat viral di masanya, anak-anak yang ingin menonton diharuskan membayar sebesar Rp5 sampai Rp10 rupiah
Baca SelengkapnyaWaria Ini Akui Tobat Setelah Nonton Film Siksa Api Neraka, Begini Potret Terbarunya yang Kembali Jadi Laki
Usai menonton film, pria yang dulunya akrab disapa Incess kini jadi tukang sampah dan ingin dipanggil Yanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
10 Februari: Peringatan Hari Film Sedunia, Berikut Tujuannya
Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca Selengkapnya31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia
Dengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.
Baca SelengkapnyaBak di Film, Polisi Lawan Begal Kejar-kejaran sambil Tembak-tembakan
Baku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh Sapa Srikandi Ganjar-Mahfud di Lampung: Kalau Perempuan Kokoh Indonesia Kokoh
Atikoh menilai perempuan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kreativitas luar biasa.
Baca Selengkapnya