Musikal Sinematik 'City of Love' Suguhkan Kisah Lika-liku Hubungan Percintaan, Dapat Rekor Muri
Musikal sinematik 'City of Love' sukses curi perhatian publik.

Musikal sinematik bertajuk 'City of Love' berlangsung akhir pekan ini. Selama tiga hari yakni 14 hingga 16 Februari 2025, musikal sinematik yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo akan memanjakan para penonton dengan kisah menarik. Acara berlangsung di Plenarry Hall, Jakarta International Convention Center, Jakarta.
Kisah yang disuguhkan tentang lika-liku jalinan cinta sepasang muda mudi, Sandya dan Kala yang hubungannya tak direstui karena kisah masa lalu kedua orang tua mereka, Badai dan Kasih. Musikal sinematik ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Ia bekerjasama dengan sederet nama-nama besar seperti, Agus Noor, Tohpati, Titin Watimena, dan Taba Sanchabakhtiar. Melibatkan sejumlah pemain muda berbakat seperti Devano, Maesha Kanna dan Agatha Priscila. Ada pula artis-artis multi talenta seperti Marcel, Lukman Sardi, Andien, Aming, Widyawati, hingga Yanti Airlangga.
Digarap Hanung Bramantyo

Bagi Hanung Bramantyo proyek ini adalah momen spesial yang menandai kembalinya ia ke dunia teater, dunia yang pernah ditekuninya semasa masih tinggal Yogyakarta. Menurutnya 'City of Love' mengintegrasikan unsur teater dengan sinema, menciptakan pengalaman baru yang memikat.
Meskipun memiliki dua medium yang berbeda yaitu layar lebar dan panggung, ada interaksi yang tercipta di dalamnya. Sebuah eksperimen perdana yang dijajaki oleh Hanung Bramantyo dengan melibatkan Agus Noor, tak heran Hanung mengakui sangat antusias menggarapnya.
"Ini drama musikal yang dekat dengan dunia saya, yaitu sinema. Jadi lahirlah musikal sinematik," ungkap Hanung.
Kehadiran film layar lebar yang digarap total oleh Hanung Bramantyo inilah yang memberi warna lain dari musikal sinematik berdurasi 120 menit ini. Dikemas dengan latar belakang era tahun 1930 hingga 1950, musikal sinematik ini sarat dengan detail busana dan dandanan di era tersebut, serta setting panggung yang menawan.
Musik Digarap Tohpati

Selama pertunjukan penonton juga bisa menikmati alunan orkestra Tohpati yang baru pertama kali berkolaborasi dengan Hanung Bramantyo.
"Karena ini adalah kisah perjalanan cinta lagu-lagu yang dipilih, judul dan liriknya sesuai dengan cerita yang diangkat. Nuansanya dibuat lebih pop dan ringan, yang easy listening," kata Tohpati.
Tak kurang dari 16 lagu diolah untuk musikal sinematik ini seperti, Cinta, Anak Jalanan, Bagaikan Langit, Lagu Cinta dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, suasana romantis juga diciptakan melalui instalasi-instalasi memukau yang instagramable.
Rayakan Hari Kasih Sayang
Mulai dari area ruang tunggu di pintu masuk panggung, pernak-pernik busana yang dikenakan para pemainnya sampai kursi khusus 'Couple Seat – Romeo Juliet' yang disediakan bagi mereka yang ingin merayakan hari kasih sayang sambil menyaksikan musikal sinematik ini.
Tak heran, seluruh kursi penonton hampir terisi penuh di hari penayangan perdananya. Penonton 'City of Love' juga dimanjakan dengan pengalaman imersif dan spektakular. Karena panggungnya didisain menggunakan rotater berdiameter 18m, enam sisi LED berbeda yang membawa penonton dalam suasana cerita yang menghanyutkan, serta layar terbesar di atas panggung.
Yang mendapat apresiasi oleh Museum Rekor Indonesia sebagai pertunjukan panggung Indonesia dengan sentuhan kelas dunia. Musikal sinematik 'City of Love' diproduksi oleh Warisan Budaya Indonesia Foundation, yang diketuai Yanti Airlangga.
Sebuah yayasan yang selama ini dikenal memiliki kepedulian terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia. Musikal sinematik “City of Love” diharapkan bisa menjadi terobosan baru dalam kreasi drama musikal. Yang tidak hanya menyajikan musik dan drama yang dikemas indah, tetapi juga didukung dengan sentuhan artistik dalam setiap instalasinya.
Warisan Budaya Indonesia juga berharap, panggung sebagai tempat berkesenian akan semakin hidup dan berkembang, dan semakin diminati oleh generasi muda di masa yang akan datang.