Unilever Raup Laba Rp5,7 Triliun di Sepanjang 2021
Merdeka.com - Pembatasan aktivitas masyarakat selama tahun 2021 mempengaruhi daya beli konsumen sepanjang 2021. Kondisi ini secara langsung mempengaruhi kinerja sejumlah emiten. Ditambah lagi, pada tingkat global kenaikan harga crude palm oil (CPO) yang merupakan bahan baku industri fast moving consumer goods (FMCG) juga menjadi tantangan bagi perusahaan seperti Unilever Indonesia. Tantangan tersebut masih ditambah adanya lonjakan harga bahan baku.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti membenarkan bahwa daya beli konsumen yang menurun, membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi.
Menurut Ira, tantangan tersebut ditambah adanya lonjakan harga bahan baku juga menyertai operasional Unilever sepanjang tahun 2021. Untuk itu, Ira menjelaskan bahwa capaian perseroan di tengah berbagai tantangan hebat ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme di tahun-tahun mendatang. Kinerja emiten berkode UNVR ini masih menjanjikan dengan berhasil membukukan untung bersih sebanyak Rp5,7 triliun.
"Perseroan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori foods and refreshment yang berhasil menopang pertumbuhan Perseroan di tahun ini," tegas Ira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (11/2).
Di 2021, Unilever berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp39,5 triliun. Kategori foods & refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4 persen di tahun 2021.
"Kami optimis bahwa di tahun 2022, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, semakin besar juga peluang bagi Perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab," tutur Ira.
Pengamat Pasar Modal, Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada menilai PT Unilever Indonesia, Tbk (Unilever) dalam beberapa tahun terakhir memang masih mencatatkan kinerja yang baik. Dari sisi kinerja masih menjanjikan, apalagi produk-produk emiten dengan kode saham UNVR ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena merupakan barang kebutuhan sehari-hari.
Tantangan, memang lebih pada kondisi pandemi. Meski begitu, daya beli akan tetap ada. Bisa saja ada pengurangan konsumsi masyarakat, namun tetap saja orang beli produk Unilever.
"Misal, produk sabun. Meski ekonomi lesu orang tetap membutuhkan untuk kebutuhan sanitasi setiap harinya. Implikasinya, konsumen akan lebih berhemat dengan mengurangi pembelian. Misal, yang sebelumnya beli Lifebuoy kemasan isi ulang besar/botol, sekarang orang beli kemasan lebih kecil," jelas Reza.
Produk Terdiversifikasi
Alumnus Universitas Indonesia ini menerangkan, kinerja Unilever yang masih positif terjaga ditopang rentang produk perseroan yang sudah terdiversifikasi. Apalagi, selama tahun 2021 ada banyak produk baru yang diluncurkan untuk menjaga dominasi pasar.
Hingga kuartal III-2021 UNVR telah merilis 44 produk, baik launching maupun relaunching, yang sebagian besarnya berasal dari sub-segmen beauty & personal care.
Pada rilis resmi yang diterima redaksi, pada triwulan-IV tahun 2021, Unilever juga berhasil meluncurkan beberapa inovasi lain yang sejalan dengan strategi prioritas perseroan dalam hal perluasan portfolio ke segmen premium dan value. Pada kelompok produk kecantikan dengan peluncuran Vaseline Gluta-Hya Serum Burst Lotion, serta perluasan segmen produk bayi pada merek Dove.
Seperti yang diketahui, Unilever Indonesia pada tahun 2022 memiliki 5 strategi utama, pertama intensifikasi merek unggulan melalui inovasi untuk memperluas pasar, kedua perluasan portofolio untuk menjangkau segmen premium dan segmen value, ketiga penetrasi kanal penjualan utama seperti GT dan ritel moderen, dan kanal penjualan masa depan (e-commerce), keempat menjadi yang terdepan dalam membangun kapabilitas digital dan penggunaan data, dan terus memimpin dalam bisnis yang berkelanjutan.
Dari berbagai sumber, diketahui bahwa manajemen Unilever Indonesia secara berkala turun langsung ke mitra bisnis serta konsumen untuk terus memperbaharui insight pasar yang akurat, khususnya dalam menjawab aspirasi di setiap periode.
Perseroan terus memegang kuat komitmennya untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia dan tetap aktif memberikan kontribusi tanggung jawab sosial khususnya pada masa-masa sulit seperti saat ini. Memasuki tahun 2022, Perseroan optimis bahwa dengan strategi prioritas yang perusahaan terapkan saat ini, Perseroan sudah berada di jalur yang tepat untuk kembali menuju pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaDepresiasi nilai tukar Rupiah tidak sampai mengganggu rantai pasok bahan baku produk milik perseroan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam upaya membantu, Unilever Indonesia menyumbangkan donasi senilai Rp1,5 miliar melalui Lazismu.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia telah merealisasikan berbagai program yang melibatkan Pesantren sejak 2019.
Baca SelengkapnyaRespons Unilever terkait penarikan produk es krim magnum di Inggris dan Irlandia.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaAkusisi ini menempatkan ADM sebagai perusahaan yang mampu mengantisipasi pertumbuhan pasar akan permintaan protein yang meningkat.
Baca SelengkapnyaTercatat capaian TKDN Medco mencapai sebesar 66 dalam pengadaan 2022.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca Selengkapnya