Pernah Jadi Tukang Kebun Demi Hidupi Keluarga, Pria Ini Sukses Jadi Raja Properti di Indonesia
Di balik kesuksesan seseorang, tersimpan kisah pilu di masa lalu.
Di balik kesuksesan seseorang, tersimpan kisah pilu di masa lalu.
Pria yang lahir di Parigi, Sulawesi Tengah itu merupakan pemilik Jaya Group, Metropolitan Group dan Ciputra Group, alm. Ir. Ciputra.
Sebelum sukses menjadi raja properti, beliau banyak melewati masa kelam semasa kecil. Saat berusia 12 tahun, beliau kehilangan ayahnya yang ditangkap oleh polisi Jepang karena dituduh sebagai mata-mata Belanda dan tidak pernah kembali lagi.
Untungnya, beliau adalah sosok anak yang cerdas. Beliau memutuskan untuk merantau ke Pulau Jawa dan melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung, sekolah teknik ternama di Indonesia.
Semasa berkuliah, beliau mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan bersama kedua temannya, Budi Brasali dan Ismail Sofyan. Karena tak punya modal yang banyak, kantornya hanya didirikan di sebuah garasi mobil.
Ketika lulus dari ITB di tahun 1960, beliau mengawali karier di PT Pembangunan Jaya, perusahaan daerah milik Pemda DKI Jakarta. Kala itu, dia mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung dalam proyek Pasar Senen dan Ancol.
Kariernya baru melesat di tahun 1970-an ketika mendirikan Metropolitan Group bersama Sudono Salim, Sudwikatmono, Budi Brasali dan Ibrahim Risjad dengan membangun perumahan elit di Politik Indah dan Kota Mandiri Bumi, Serpong Damai.
Namun, jasa-jasanya dalam mendirikan gurita bisnis tak akan pernah terlupakan. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai sosok filantropis yang fokus pada bidang pendidikan.
Dia mengungkapkan belajar kemandirian, ketulusan, dan kasih sayang dari Sang Ibu.
Baca SelengkapnyaSekitar 75 persen asisten rumah tangga di Indonesia adalah perempuan, yang mana sebagian besar dari mereka berasal dari kawasan pedesaan.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah terciptanya uang di Indonesia. Mulai dari uang koin, hingga uang kertas saat ini.
Baca SelengkapnyaMenabung dapat membuat kehidupan jauh lebih baik. Tapi harus diingat, menabung tidak dapat dilakukan dengan sembarangan.
Baca SelengkapnyaMembeli rumah masih jadi impian banyak orang. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaRata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.
Baca SelengkapnyaPria kelahiran 1969 pernah membentuk kelompok anak muda antara 7 hingga 15 tahun di kampungnya.
Baca SelengkapnyaAda tiga jenis uang yang lazim digunakan di Indonesia, yakni uang kartal, uang giral, dan uang kuasi.
Baca SelengkapnyaSimak perjalanan hidup Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Baca Selengkapnya