Pengusaha Nilai Masuknya Ahok ke BUMN Ganggu Iklim Sosial Politik
Merdeka.com - Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan SDM Infrastruktur Bidang Konstruksi dan Infrastruktur KADIN Indonesia, Dandung Sri Harninto, menyayangkan sikap Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menawarkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengisi kursi di salah satu BUMN. Dia menilai kehadiran Mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru bisa menjadi pertentangan di masyarakat.
"Tapi kalau saya pribadi tidak terlalu setuju karena nanti dia ini kan banyak konflik, beliau itu banyak yang bertentang. Jadi sebenarnya lebih ke iklim sosial politik yang harus dijaga pemerintah aja," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/11)
Kendati demikian, dia tak meragukan rekam jejak Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tak hanya menjadi gubernur, Ahok juga pernah menjadi salah satu pengusaha di Bangka dan kepala daerah di sana.
"Jangan sampai nanti sebenarnya dia punya kapasitas bagus tapi kemudian ada resistensi ditaruh di public service apalagi Pertamina ya, takutnya justru sentimen, bukan sentimen kapabilitas Ahok tapi sosial politik yang lebih buruk gitu kalau saran saya mending orang lain. Karena efek sosial politik kadang-kadang dampaknya lebih serius dibanding yang lain kira-kira kalau pendapat saya pribadi seperti itu," jelas dia.
Direktur CORE Nilai Ahok Tak Cocok di BUMN
Senada dengan Dandung, Direktur Riset Centre of Reform Economics (Core), Piter Abdullah, menyebut kapasitas Ahok tidak tepat untuk memimpin salah satu perusahaan BUMN. Menurutnya sikap tegas yang dimiliki Ahok justru tepatnya memang berada di jalur birokrasi dan politik.
"Kalau dia ditempatkan di BUMN, masalahnya karakternya itu belum tentu cocok untuk karakternya BUMN. BUMN ini kan ada batasan-batasan yang menurut saya belum tentu cocok sama beliau, BUMN juga membawa citra pemerintah ya, tidak bisa," katanya.
Piter menilai, apabila ini dipaksakan maka akan menjadi bumerang bagi BUMN. Lantas kemudian, dia mengibaratkan dengan salah satu contoh kasus. Ketika Ahok masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, ketika dia melakukan kesalahan, tidak ada risiko terhadap DKI. Namun hal ini tidak berlaku ketika nantinya dia menjabat sebagai salah satu petinggi di BUMN.
"Tapi kalau pak Ahok dalam posisinya sebagai Direktur utama sebuah BUMN kemudian melakukan suatu kesalahan, hanya dikarenakan ucapan, yang bermasalah bukan hanya pak Ahok, BUMN nya bisa berisiko, nah ini yang menurut saya, mungkin itu yang membuat saya mengatakan tidak cocok beliau di BUMN," jelasnya.
Piter melanjutkan, dirinya tidak mempermasalahkan apabila Ahok ditunjuk hanya sebagai komisaris di BUMN. Sebab, karakteristik yang dimiliki Ahok pun cukup tepat untuk berada di situ
"Kalau dia menjadi direksi kayaknya itu yang susah, tapi kalau dia menjadi komisaris mungkin masih memungkinkan itu. Kalau komisaris kan pengawas, kalau pengawas justru orang-orang yang tegas orang-orang yang punya integritas tinggi, saya kira cocok," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaAhok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaTernyata Segini Gaji Ahok Sebulan Jadi Komisaris Utama Pertamina, Nominalnya Tak Main-main
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya