Pemerintah Waspadai Dampak Resesi ke RI Akibat Pengenaan Tarif AS ke Produk Eropa
Merdeka.com - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Rabu (2/10) menyetujui langkah-langkah pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan tarif impor terhadap barang-barang asal Eropa senilai USD 7,5 miliar. Seketika, kekhawatiran tentang goyahnya ekonomi global pun kian semakin nyata. Dipastikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terganggu imbas menangnya Amerika Serikat di WTO tersebut.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku risau atas perluasan tarif AS ke Eropa itu. Apalagi, angka purchasing manager index (PMI) AS ikut merosot yang mengindikasikan ekonomi Amerika juga tengah mengalami kemunduran.
"Itu yang tadi saya galau betul karena begitu meluas. Dan tadi saya coba teliti purchasing manager index (AS) itu terendah sejak krisis. Saya tidak mau masuk policy-nya Amerika karena saya tak bisa ikut campur. Tetapi, dengan dikenakannya tarif semua itu, harga akan naik di dalam negeri mereka sendiri," tuturnya di Batu, Jawa Timur, Kamis (3/10) malam.
Kata Menteri Enggar, dengan persoalan yang saat ini dihadapi, maka akan ada koreksi lagi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Eropa pun akan ikut tertekan pertumbuhannya.
Sedangkan untuk Indonesia, kinerja ekspor dipastikan akan ikut terpengaruhi dari aksi perluasan tarif ini. Pemerintah dinilai sudah cukup bagus jika berhasil menjaga ekspor di tingkat yang terbilang ideal.
"Memang idealnya ekspor kita harus naik, tapi yang penting kita tidak boleh terjun. Kalau kita terjun maka itu akan menjadi financial crisis (resesi) yang disebutkan itu akan terkena ke kita," tegasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaDua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global
Jika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya