Pemerintah keterlaluan jika nekat naikkan harga BBM
Merdeka.com - Kurtubi termasuk salah satu pengamat energi yang sejak dulu selalu mendorong pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) agar APBN tidak terus menerus terbebani subsidi. Tapi kali ini dia secara tegas menolak kebijakan tersebut.
Saat berbicang dengan merdeka.com, Kurtubi mengaku, salah satu alasannya menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi adalah momentum yang tidak tepat. "Solusi paling efisien memang menaikkan harga BBM, tapi dari dulu pemerintah membuang waktu dan ragu-ragu. Sekarang momentumnya sudah lewat, jadi saya katakan tolak kenaikan harga BBM," tegas Kurtubi di Jakarta, Sabtu (11/5).
Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Study ini menjelaskan, momentum yang tepat untuk menyesuaikan harga BBM sudah terlewat. Terlebih, saat ini harga-harga komoditas di pasaran sudah tinggi. Alasan lain adalah menjelang puasa, lebaran dan tahun ajaran baru bagi anak sekolah.
Jika pemerintah nekat memaksakan kebijakan kenaikan harga, maka diyakini akan sangat memberatkan. "Keterlaluan pemerintah ini," katanya.
Dia juga melihat sisi lain dari rencana kenaikan harga BBM yang belum lama dihembuskan pemerintah. Menurutnya, sangat kental dengan nuansa politis di tahun politik. Menurutnya, alibi apapun yang diutarakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM, patut dicurigai.
Terlebih ada kebijakan kompensasi ke rakyat miskin jika rencana kenaikan harga BBM benar-benar diimplementasikan. "Pemerintah seolah sangat memperhatikan rakyat miskin dengan berikan uang cash untuk menarik simpati rakyat. Ini hanya akal-akalan saja," tandasnya.
Dalam pandangannya, agar tidak dikait-kaitkan dengan sisi politik, maka cara terbaik untuk mengurangi subsidi BBM adalah dengan mempercepat konversi dari BBM ke BBG.
Sebelumnya, pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi. Jika nantinya harga BBM dinaikkan, dijanjikan tidak akan lebih dari Rp 6.000 per liter. Kajiannya akan dimasukkan dalam postur rencana anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2013 yang akan segera diajukan ke DPR.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kerja sama DPR agar proses pembahasan tidak terlalu lama. Sehingga bisa selesai akhir bulan ini agar bisa segera diimplementasikan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaCak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaPertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaBeras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaHarga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini
Harga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca Selengkapnya