Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pangkas Impor Baja, Industri Gunakan Gas Bumi Jadi Sumber Energi Murah

Pangkas Impor Baja, Industri Gunakan Gas Bumi Jadi Sumber Energi Murah

Pangkas Impor Baja, Industri Gunakan Gas Bumi Jadi Sumber Energi Murah

Dengan pabrik baru dan volume kebutuhan yang cukup besar, diharapkan ABA dapat menyerap gas bumi secara optimal dan bermanfaat untuk produksi.

Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk mendukung daya saing industri baja nasional dengan memasok kebutuhan gas bumi PT Aneka Baja Perkasa Industri (ABA) di Tangerang, Banten. PGN memasok gas bumi dengan volume sebesar 350 – 1.750 MMBTU.

"Kami menyambut baik terlaksananya penyaluran gas untuk ABA ini, sehingga bisa langsung dapat digunakan sebagai sumber energi yang lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan dapat diandalkan. Semoga PGN akan terus mendukung ABA," ujar Direktur ABA, Edy Putra Lo dikutip di Jakarta, Jumat (8.12).

Menurut dia, produksi utama perusahaannya adalah baja berkualitas dengan variasi kawat baja sesuai kebutuhan pelanggan domestik dan luar negeri. Sehingga diharapkan membantu mengatasi kebutuhan domestik dan mengurangi impor produk baja.

Pangkas Impor Baja, Industri Gunakan Gas Bumi Jadi Sumber Energi Murah

"PGN akan mendukung industri baja serta efisiensi biaya produksi dengan menyuplai gas ke ABA. Ini merupakan wujud komitmen PGN untuk memperluas penyaluran gas bumi kepada industri dan mengurangi impor baja serta memberikan multiplier effect bagi masyarakat dan perekonomian," sebut General Manager PGN SOR II Iwan Yuli Widyastanto.

PGN Area Head Tangerang Sales & Operation Region II (SOR II) Bambang Purwanto mnambahkan dengan pabrik baru dan volume kebutuhan yang cukup besar, diharapkan ABA dapat menyerap gas bumi secara optimal dan bermanfaat untuk produksi.

Pangkas Impor Baja, Industri Gunakan Gas Bumi Jadi Sumber Energi Murah

"Industri lainnya dapat mengikuti menggunakan gas bumi untuk menopang produksi dan meningkatkan daya saing. Gas bumi yang relatif lebih murah dan ramah lingkungan memberi peluang bagi ABA menjadi green industry," lanjutnya.

Pangkas Impor Baja, Industri Gunakan Gas Bumi Jadi Sumber Energi Murah

Hasil produksi dari ABA tersebut dapat memenuhi permintaan baja pelanggan dalam negeri, yang cukup besar, sehingga dapat membantu menjaga neraca perdagangan Indonesia. Dampak yang besar juga dalam memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada ABA yang telah memberikan kepercayaan kepada PGN untuk menyuplai gas bumi untuk operasional. Hal ini menjadi booster bagi kami untuk meningkatkan performa dalam menjalankan bisnis utilisasi gas bumi untuk industri," ujar Bambang.

Penyaluran gas bumi ke ABA menambah portofolio PGN di wilayah Jawa bagian barat, yang dikelola oleh SOR II khususnya Area Tangerang.

Penyaluran gas bumi ke ABA menambah portofolio PGN di wilayah Jawa bagian barat, yang dikelola oleh SOR II khususnya Area Tangerang.

PGN Area Tangerang mengelola jaringan pipa gas sepanjang 808 km. Jumlah pelanggan gas di Tangerang mencapai 47.102 pelanggan mulai dari rumah tangga, pelanggan kecil/ usaha kecil, dan komersial/industri.

Sepanjang 2023 ini, PGN Area Tangerang menyalurkan gas bumi sebesar 67,99 BBTUD.

merdeka.com

Pipa Terbentang 3.223 Km, Jawa Bagian Barat Serap Gas Bumi 550 BBTUD
Pipa Terbentang 3.223 Km, Jawa Bagian Barat Serap Gas Bumi 550 BBTUD

Energi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan dapat menjadi penggerak produksi pelanggan dan penurunan penggunaan BBM maupun gas tabung bersubsidi.

Baca Selengkapnya
Pabrik Pupuk di Aceh dan Industri Sumut Dapat Pasokan Gas Bumi, Sumber Pasokannya dari Daerah Ini
Pabrik Pupuk di Aceh dan Industri Sumut Dapat Pasokan Gas Bumi, Sumber Pasokannya dari Daerah Ini

Pemanfaatan gas bumi dari WK B diharapkan dapat menjaga keberlangsungan penyaluran gas di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri
SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

RUEN mengamanatkan pengurangan porsi ekspor gas bumi menjadi kurang dari 20 persen di 2025 dan penghentian ekspor gas bumi paling lambat di 2026.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengusaha Mengeluh Batasan Harga Gas Bikin Sektor Hulu Menderita, Ini Kata SKK Migas
Pengusaha Mengeluh Batasan Harga Gas Bikin Sektor Hulu Menderita, Ini Kata SKK Migas

Terdapat 7 sektor industri yang dikenai patokan harga gas di bawah harga keekonomian, senilai USD 6 per mmBtu.

Baca Selengkapnya
Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, PLN-MedcoEnergi Kini Sepakat Jual Beli Listrik
Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, PLN-MedcoEnergi Kini Sepakat Jual Beli Listrik

Medco Energi Bangkanai Limited dapat melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 2.708 tCO2e/tahun.

Baca Selengkapnya
Jaga Ketahanan Pangan, BUMN Pupuk Teken Kontrak Jual Beli Gas
Jaga Ketahanan Pangan, BUMN Pupuk Teken Kontrak Jual Beli Gas

Penandatanganan perjanjian jual beli gas yang dilakukan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia ini tentunya akan berdampak positif bagi industri pupuk nasional.

Baca Selengkapnya
2.705 Rumah Tangga di Jakarta Gunakan Gas Bumi, Lebih Hemat 25 Persen Dibanding Energi Non-Subsidi
2.705 Rumah Tangga di Jakarta Gunakan Gas Bumi, Lebih Hemat 25 Persen Dibanding Energi Non-Subsidi

Jaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa merupakan bagian dari proyek yang sedang dibangun PGN pada 2023 sebanyak 303.039 sambungan rumah.

Baca Selengkapnya
Kebutuhan Minyak & Gas Indonesia Diprediksi Terus Naik Hingga 2050, Ini Penjelasan Kepala SKK Migas
Kebutuhan Minyak & Gas Indonesia Diprediksi Terus Naik Hingga 2050, Ini Penjelasan Kepala SKK Migas

SKK Migas jmenyatakan peningkatan produksi migas dari lapangan yang sudah ada perlu dibarengi pula dengan peningkatan kegiatan eksplorasi secara masif.

Baca Selengkapnya
Aduh, Gas Elpiji 3 Kg Banyak Ditimbun Hingga Harga Jual Melebihi HET
Aduh, Gas Elpiji 3 Kg Banyak Ditimbun Hingga Harga Jual Melebihi HET

Penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi masih belum tepat sasaran. Salah satunya diakibatkan berbagai macam penyimpangan saat distribusi.

Baca Selengkapnya