Naik 10 Persen, BRI Life Bayar Klaim dan Manfaat ke Nasabah Rp5,5 Triliun Sepanjang 2023
Pembayaran klaim dan manfaat ini menjadi bukti komitmen perusahaan kepada nasabah.
Pembayaran klaim dan manfaat ini menjadi bukti komitmen perusahaan kepada nasabah.
BRI Life mencatat, pertumbuhan klaim dan manfaat sepanjang tahun 2023 berdasarkan kanal; kanal distribusi meningkat 4,17 persen, kanal inbranch juga meningkat sebesar 23,99 persen, begitu juga dengan kanal corporate yang bertumbuh sebesar 15,96 persen.
Sedangkan klaim kanal alternate dan agency terkoreksi masing-masing sebesar 12,51 persen dan 22,04 persen. Sementara klaim terbesar yang dibayarkan, adalah klaim meninggal dunia dari kanal distribusi asuransi jiwa kredit.
“BRI Life terus berupaya dalam mengoptimalkan waktu pembayaran klaim dan manfaat sesegera mungkin. Saat ini, realisasi Service Level Agreement (SLA) pembayaran klaim dan manfaat mencapai 98 persen,” ucap Yossie di Jakarta, Kamis (1/2).
Yossi menjelaskan,klaim dan manfaat telah dapat dibayarkan kepada nasabah dalam waktu maksimal 5 hari kerja untuk produk non unit link dan 9 hari kerja untuk produk unit link.
Sementara untuk asuransi mikro klaim telah dibayarkan dalam waktu maksimal 3 hari kerja.
Pembayaran klaim dan manfaat yang tepat waktu ini dijanjikan oleh BRI Life kepada nasabah dengan catatan klaim yang diajukan clear case (tidak memerlukan investigasi) dan kelengkapan dokumen yang disubmit telah sesuai dengan prosedur.
“Hal ini menjadi bukti komitmen BRI Life untuk senantiasa memberikan benefit yang terbaik dan pemenuhan janji kami kepada nasabah” tegas Yossie.
Melalui upaya optimalisasi waktu atas klaim dan manfaat yang dibayarkan tersebut, BRI Life berharap nasabah merasa puas dan nyaman untuk mempercayai BRI Life sebagai perusahaan asuransi yang dapat diandalkan dalam memproteksi diri maupun keluarga mereka.
Sampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaDengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca SelengkapnyaLaba perusahaan naik dari Rp344,2 miliar di tahun 2022 menjadi Rp535,2 miliar di 2023.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaEsti sering memotivasi anggota kelompoknya yang berjumlah 30 orang untuk tetap rutin melakukan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPemenuhan klaim tutup usia kepada ahli waris nasabah senilai Rp1,5 miliar jadi bukti konsistensi perusahaan asuransi.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya