Masyarakat Indonesia kurangi berbelanja, setahun 379 kali
Merdeka.com - Lesunya kondisi perekonomian nasional ternyata tidak mempengaruhi pertumbuhan barang-barang retail atau dikenal Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Pada kuartal I 2015, pasar barang-barang ritel tumbuh hingga 15 persen, jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 12 persen. Padahal ekonomi nasional di kuartal I 2015 hanya tumbuh 4,7 persen.
Direktur Pengembangan Bisnis Baru Kantar Worldpanel Indonesia Fanny Murhayati mengatakan potensi barang ritel di Indonesia terbilang besar Walaupun tantangan ekonomi masih cukup besar di sektor rumah tangga.
"Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara di Asia yang masih mampu memberikan pertumbuhan dua digit untuk FMCG pada 2014," ujar dia di Jakarta, Kamis (21/5).
Dia menyebut pertumbuhan paling tinggi pada sektor kebutuhan rumah tangga yakni sebesar 18 persen dan kebutuhan pangan sebesar 15 persen. Besarnya potensi pasar barang ritel di Indonesia tidak lepas dari kekuatan jumlah penduduknya yang sangat besar, sekitar 240 juta orang.
Sekitar 70 persen dari total penduduk Indonesia merupakan usia produktif. Fakta ini menempatkan Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik bagi pengusaha barang ritel seluruh dunia. "Ini tentu menjadi ajang yang menantang untuk para pemain FMCG," tegas dia.
Fanny menjelaskan, sesungguhnya minat dan frekuensi belanja orang Indonesia sedikit menurun. Pada 2013, dalam satu tahun orang Indonesia berbelanja hingga 391 kali. Sedangkan di 2014 hanya berbelanja 379 kali.
Dengan berkurangnya frekuensi berbelanja pebisnis barang ritel mulai lebih cermat dalam hal distribusi, ketersediaan barang, dan mempertahankan penempatan yang mudah dilihat konsumen pada rak-rak retailer.
Jika dibandingkan dengan tahun 2013, penjualan di Supermarket meningkat sebesar 24 persen, dan Minimarket sebesar 14 persen. Meski demikian, kondisi ini tak menutup peluang pasar modern untuk berkembang lebih luas.
"Apalagi, kontribusi pasar modern untuk produk barang ritel masih sekitar 20 persen dari total produk barang ritel di Indonesia," pungkas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebagai negara ke-4 sebagai negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSemua masyarakat pribumi larut dalam kegembiraan dalam merayakan kemenangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang ternyata juga mempunyai sisi lain yang tidak banyak diketahui orang kebanyakan.
Baca SelengkapnyaIndonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaBukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaOrang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaKudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnya