Jeruk Jaffa, Produk Palestina yang Dihidangkan di Meja Ratu Victoria
Jeruk Jaffa, Produk Palestina yang Dihidangkan di Meja Ratu Victoria
Kerap dihantam agresi militer Israel, kinerja ekspor Palestina tetap tumbuh, meski harus tertatih.
Palestina bahkan memiliki sejarah pernah mengekspor jeruk Jaffa, ke beberapa negara di Eropa. Bahkan, jeruk ini pernah dihidangkan di meja Ratu Victoria, Inggris.
Mengutip Al Jazeera, jeruk ini berasal dari Kota Jaffa, wilayah Palestina yang saat ini dirampas oleh Israel.
Jaffa merupakan bagian dari Palestina pada masa Kekaisaran Ottoman pada abad ke-18.
Daerah ini pun dikenal sebagai penghasil buah jeruk dengan kualitas unik.
Jeruk Jaffa memiliki rasa manis, dengan kulit yang tebal.
Sehingga sangat cocok sebagai komoditas ekspor yang memakan perjalanan panjang, dan berdurasi lama.
Pada pertengahan abad ke-19, seorang petani jeruk bernama Anton Ayub memperhatikan salah satu pohonnya tumbuh buah jeruk berbentuk bulat seperti telur yang lebih besar dengan kulit yang tebal.
Ketika dikupas, ia menemukan bijinya sangat sedikit dan dagingnya sangat manis. Ayub mengambil potongan dari pohon ini dan mencangkoknya ke pohon lain.
Dia kemudian memberi label pohon barunya dengan jeruk Shamouti.
Merek Jaffa kemudian baru muncul pada tahun sekitar 1870-an.
Itu ketika sebuah perusahaan ekspor memberi merek jeruk tersebut sebagai penghormatan kampung halaman mereka.
Setelah ekspor dimulai dari Palestina, popularitas jeruk Jaffa meroket.
Bahkan ada yang sampai ke meja Ratu Victoria.
Tingginya kuantitas ekspor jeruk Jaffa, membuat para petani Arab dan Yahudi yang berada di Palestina menjadikan budidaya tanam jeruk Jaffa sebagai 'pekerjaan' yang menjanjikan.
berita untuk kamu.
Sayangnya, pada tahun 1948 saat terjadi eksodus besar-besaran warga Palestina oleh penduduk Israel, jeruk Jaffa ini mulai meredup. Peristiwa ini juga dikenal dengan sebutan Nakba.
Seorang novelis Palestina yang juga jurnalis, Ghassan Kafanani mengatakan, pohon-pohon ini dirawat dengan hati-hati dalam jangka waktu yang lama oleh penduduk Palestina.
"Ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara petani Palestina dan tanah tersebut, yang terpaksa ditinggalkan oleh ratusan ribu orang selama Nakba," kata Ghassan.
- Yunita Amalia
Harus dicari jalan yang lebih masuk akal agar kekerasan terhadap Palestina bisa dihentikan.
Baca SelengkapnyaAA mengatakan pendukung Palestina tidak punya otak dan dia justru mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tindakan keji Israel ini terungkap dalam dokumen yang dirilis arsip negara.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Israel larang warganya tes DNA demi bisa kuasai wilayah Palestina. Faktanya tak ada ikatan dengan tanah Palestina.
Baca SelengkapnyaPejuang Palestina Dr Ahed Abu Al Atta mengatakan, perang antara Hamas dengan Israel terjadi dalam rangka membebaskan Masjidil Aqsa dari zionis Israel.
Baca SelengkapnyaSejumlah tahanan yang telah dibebaskan mengungkap perlakuan buruk aparat Israel selama mereka di dalam penjara.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina yang mau membangun tadah air hujan harus atas izin otoritas Israel.
Baca SelengkapnyaPemukim Israel melakukan penjarahan kepada rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat yang hancur luluh lanta oleh serangan militer Zionis.
Baca Selengkapnya