Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Merdeka.com
Di samping itu, Jokowi menyebut bahwa dirinya mendapatkan informasi dari Thailand bahwa negara itu memiliki stok beras yang memadai untuk di eskpor.
"Saat KTT ASEAN Jepang di Tokyo saya ketemu Perdana Menteri Sretta Thavisin. Saat di holding room, saya sampaikan keinginan untuk impor dari Thailand saya sampaikan Indonesia butuh 2 juta ton," terangnya.
Kepala Negara itu menilai untuk mengamankan cadangan, strategis ketahanan pangan harus dilakukan.
"Artinya kita sudah dapat tanda tangan satu India, dua Thailand. Paling tidak rasa aman kita dapat urusan pangan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Perum Bulog kembali mendapatkan tugas impor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024 mendatang.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan keputusan 2 juta ton impor telah diputuskan beberapa waktu lalu. Namun, ia menyebut bahwa pihaknya belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
"Untuk tahun 2024 sudah diputuskan 2 juta ton alokasinya, tapi ini masih proses. Kami belum pegang dokumennya," ujar Bayu dalam acara Ngobrol Bareng Dirut Bulog. Jakarta, Kamis (21/12).
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaESDM mencatat, total cadangan timah dunia sebanyak 4,74 juta ton logam pada 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca Selengkapnya