Gubernur: Sektor Pariwisata Bali Sangat Terpuruk, Banyak Karyawan di-PHK
Merdeka.com - Gubernur Bali, I Wayan Koster bercerita mengenai kondisi ekonomi Bali yang terperosok setelah satu tahun lebih akibat pandemi Covid-19. Sebagai tujuan wisata mancanegara unggulan, perekonomian di Bali lesu sejak tidak ada kunjungan wisatawan.
"Sekarang sudah 1 tahun lebih sektor pariwisata di Bali dan sektor pendukungnya itu sangat berat. Ini kasihan, sudah banyak yang di PHK, dirumahkan sampai tidak beroperasi," kata Koster dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders di Bali, Jumat (9/4).
Padahal sebelum pandemi, kunjungan wisatawan domestik mencapai 10,5 juta dan wisatawan mancanegara mencapai 6,3 juta pada tahun 2019. Sehingga pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 5,3 persen, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk itu, dia meminta pemerintah memberikan kebijakan khusus bagi Bali untuk menolong para pelaku usaha pariwisata dan sektor pendukungnya.
"Saya kira pemerintah dan DPR akan bijak sekali kalau ada keberpihakan buat spesifik buat Bali, karena terbesar pariwisata itu di Bali. Jangan sampai ini pas lagi sulit itu habis manis sepah dibuang," ungkap Koster.
Koster mengklaim meski pariwisata di Bali telah terguncang sejak setahun lebih, namun para pelaku usaha masih bisa bersabar menghadapi kondisi yang masih tidak menentu. Namun, dia tidak bisa memastikan sampai kapan kesabaran masyarakat Bali bisa terus terjaga di tengah situasi yang semakin sulit.
"Saya bersyukur para pelaku usaha ini masih sabar. Untung Gubernurnya saya. Syukur masih bisa kita kontrol tetapi kita tak tahu ini bisa sampai kapan," ungkapnya.
Relaksasi Kredit Lebih Spesifik
Untuk itu, dia meminta pemerintah dan regulator bisa memberikan kebijakan dan relaksasi kredit lebih spesifik untuk Bali. Setidaknya, dia meminta keringanan tersebut diperpanjang hingga 1-2 tahun ke depan. Berharap kondisi sudah kembali membaik di tahun 2023.
"Terus terang pelaku usaha pariwisata ini sangat membutuhkan waktu 1 tahun ke depan. Operasionalnya sudah enggak bisa bayar. Minta pinjaman yang 2 tahun. Saya kira tahun 2023 normal ini saya yakin dia akan bayar," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaSosialisasi terkait Tourism Levy semakin digiatkan khususnya mengenai tujuan dan peruntukan pungutan bagi wisatawan asing tersebut.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Ibu Kota Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur membuka peluang banyak hal bagi penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca Selengkapnya