Gubernur Aceh moratorium penerbitan izin pertambangan baru
Merdeka.com - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan pertambangan di Aceh bisa berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. berangkat dari itu, Pemerintah Aceh berencana menghentikan sementara penerbitan izin semua jenis pertambangan baru di Aceh.
Moratorium pertambangan ini juga untuk menjaga keseimbangan hutan agar terhindar dari banyaknya bencana alam. Terutama pertambangan sektor bijih besi dan juga emas yang akan merusak hutan dan mencemari lingkungan.
"Pemerintah Aceh akan berlakukan moratorium pertambangan di Aceh, kita tidak menerbitkan izin sementara waktu, karena sumber daya alam itu warisan nenek moyang yang harus diwarisi pada generasi yang akan datang," katanya, Rabu (6/8) di Banda Aceh.
Zaini Abdullah juga mengaku prihatin dengan banyaknya pertambangan emas yang dikelola secara tradisional. Alasannya, pertambangan emas tradisional berdampak negatif pada lingkungan karena menggunakan cairan berbahaya seperti merkuri tanpa ada pengawasan dari ahlinya.
Dia menegaskan, persoalan ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Butuh adanya penanggulangan secepatnya dan dia berjanji segera menindaklanjuti persoalan ini agar tidak terjadi bencana yang lebih besar di masa mendatang.
"Ini butuh penanganan segera, tidak boleh dibiarkan terus terjadi," jelasnya.
Sebelumnya sejumlah ikan di sungai Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie ditemukan mati. Diperkirakan penyebab kematian ikan tersebut dikarenakan tercemar zat racun seperti merkuri dan bahan kimia lainnya dalam sungai tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaPemda dan Petani menyambut gembira karena memasuki musim tanam tahun ini tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan pupuk.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beureueh yang tersemat di namanya itu diambil dari nama sebuah kampung Beureueh yang menjadi tanah kelahirannya.
Baca SelengkapnyaSebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaTulak Bala, tradisi menolak bala dari bencana maupun wabah khas masyarakat pesisir Pantai Barat Aceh.
Baca SelengkapnyaWilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca Selengkapnya