Genjot Ekspor, Pemerintah Dorong UMKM Kembangkan Produk Berbasis Teknologi
Merdeka.com - Pemerintah akan mendorong pengembangan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis teknologi untuk meningkatkan ekspor. Sebab, digitalisasi dan teknologi produksi untuk sekarang sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk UMKM.
"Tapi kita harus dorong masuk ke produk yang berbasis teknologi kita masih impor alat-alat Kesehatan, alat-alat pertanian dan lain sebagainya. Jadi saya kira tantangan yang harus kita hadapi," kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Kamis (10/12).
Untuk itu, dia mengapresiasi atas terselenggaranya BRIlian Preneur UMKM Export 2020 sebagai bentuk kepedulian Bank BRI untuk meningkatkan perluasan akses pasar produk UMKM dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional.
"Tahun lalu saya hadir bersama Bapak Presiden dan Pak presiden luar biasa terkagum-kagum tapi hari ini ternyata lebih bagus lagi. Program ini betul-betul di kurasi dengan baik saya sudah keliling produknya bagus-bagus dan saya ngobrol dengan pak Dirut BRI kekuatan UMKM memang di High end product atau custume product," ujarnya.
Dia menjelaskan, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, dan kekayaan budaya yang bisa menginspirasi untuk produk-produk custom dan sekarang trendnya di anak-anak muda.
Dirinya tak menampik jika UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional, dimana lebih dari 64 juta UMKM kontribusi terhadap ekspor Indonesia yakni 14 persen, walaupun sebelumnya Indonesia pernah mencapai 20 persen untuk ekspor.
"Tapi sekarang kita tinggal 14 persen maka ini tantangan yang harus kita perkuat lagi. Lalu 60 persen total investasi berada di UMKM dan penyerapan tenaga kerja hampir 97 persen, jadi share ke PDB sekitar 61 persen," imbuhnya.
Namun di tengah pandemi covid-19 banyak yang terdampak sehingga potensi UMKM terhadap perekonomian tentunya menurun. Oleh karena itu ia kira penting jika seluruh pembiayaan baik program bansos yang dilakukan untuk memperkuat UMKM.
"Dalam menghadapi berbagai ketidakpastian tentunya diperlukan langkah strategis dalam membantu UMKM bertahan dan bangkit di masa pandemi ini," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkenalkan Creative Hub, Kaesang Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Teknologi Pasarkan Produk
Kaesang mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi sebagai wadah untuk memasarkan produk-produknya.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDorong UMKM Tembus Pasar Global, Ini Bakal Dilakukan Kementerian BUMN di 2024
Pemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Baca SelengkapnyaUMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick: Alhamdulillah Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
Erick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaMelihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca Selengkapnya