Gara-Gara UU Anti LGBTQ, Bank Dunia Setop Pinjaman Ke Uganda
Bank Dunia mengumumkan untuk menghentikan pinjaman baru ke Uganda pada Selasa (8/8).
Bank Dunia mengumumkan untuk menghentikan pinjaman baru ke Uganda pada Selasa (8/8).
Bank Dunia menilai Undang-Undang Anti-Homoseksualitas Uganda pada dasarnya bertentangan dengan nilai-nilai dasar organisasi tersebut dalam memberantas kemiskinan.
Inklusi dan non-diskriminasi menjadi inti dari pekerjaan organisasi di seluruh dunia.
Dilansir Al-Jazeera
Pemberi pinjaman yang berbasis di Washington, DC, menambahkan pihaknya akan tetap menghentikan pembiayaan proyek di Uganda sambil menunggu peninjauan langkah-langkah pemerintah setempat. Antara lain kebijakan untuk melindungi minoritas seksual dan gender dari diskriminasi dan pengucilan dalam proyeknya.
Dilansir Al-Jazeera
Sebelumnya, organisasi hak asasi manusia secara luas mengutuk UU anti-LGBTQ, yang memberlakukan hukuman mati untuk homoseksualitas.
Melalui UU tersebut, kaum LGBTQ juga terancam dipenjara selama 20 tahun karena "mempromosikan" homoseksualitas.
Di sisi lain, Pemerintah AS juga memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap pejabat Uganda sebagai tanggapan atas UU tersebut pada bulan Juni 2023 lalu. Menyusul, pemberlakuan UU yang ditandatangani oleh Presiden Uganda Yoweri Museveni.
Dia menilai UU tersebut diperlukan untuk menghentikan komunitas LGBTQ yang mencoba "merekrut" orang.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaSudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaEmpat jasad petugas KA yang menjadi korban dalam peristiwa itu di antaranya sudah dievakuasi.
Baca SelengkapnyaKetua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca SelengkapnyaAda dua poin yang disampaikan dalam surat edaran larangan LGBT di FT UGM ini.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaIa memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk berbisnis.
Baca SelengkapnyaGus Fahrur mengimbau masyarakat di Indonesia agar tetap tenang menikmati masa pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBripda AN, saat ini masih diperiksa Propam Polda Sultra.
Baca Selengkapnya