Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta di Balik Penghapusan Premium, Hanya 7 Negara di Dunia yang Masih Gunakan

Fakta di Balik Penghapusan Premium, Hanya 7 Negara di Dunia yang Masih Gunakan SPBU Abdul Muis. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Pemerintah memberi sinyal akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Tahap awal, pemerintah akan mendorong penggunaan bensin RON 90 atau Pertalite sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan. Ini dilakukan karena Indonesia baru memasuki masa transisi energi.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai, penghapusan BBM jenis Premium menjadi langkah tepat untuk dilakukan. Hal ini seiring dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam perjanjian Paris yang sudah disepakati bersama.

"Di mana kita mempunyai target mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030," kata Mamit saat dihubungi merdeka.com, Jumat (24/12).

Sebagai salah satu bentuk implementasinya pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2017 yang mensyaratkan standar minimal RON 91 untuk produk gasoline dan CN 51 untuk produk gasoil sesuai dengan standar EURO 4.

Harapannya, ketika beralih ke BBM dengan RON tinggi maka akan sangat membantu dalam mengurangi polusi di Indonesia. Saat ini, jumlah negara yang menggunakan Premium juga sangat sedikit.

Berdasarkan data Pertamina, saat ini hanya ada tujuh negara yang menggunakan Premium yaitu Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan dan Indonesia. Sementara negara-negara maju sudah menggunakan BBM dengan minimal standar EURO 4.

"Jadi populasinya secara global juga sangat sedikit. Dengan demikian, memang seharusnya Premium ini di hapuskan dalam peredarannya," kata dia.

Selain itu juga, saat ini konsumsi Premium hanya 7,8 persen jika dibandingkan dengan konsumsi total BBM dan 11.70 persen jika dibandingkan dengan konsumsi gasoline seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.

Program Langit Biru

Dia menambahkan, Pertamina dengan program langit biru yang di jalankan sudah mulai memberikan pengaruh kepada masyarakat mengenai manfaat dari penggunaan BBM dengan RON tinggi. Apalagi, dia melihat banyak manfaat dihasilkan ketika beralih menggunakan BBM RON tinggi.

Berbagai macam kehandalan yang didapatkan dengan menggunakan BBM RON tinggi seperti emisi buang yang lebih rendah karena pembakaran mesin menjadi sempurna, perawatan mesin menjadi lebih murah dan hemat karena tidak perlu sering ke bengkel, jarak tempuh menjadi lebih jauh sehingga sebenarnya lebih irit jika dibandingkan dengan premium.

Di samping itu, dia melihat program Pertashop yang sedang berjalan saat ini dengan OVOO (One Village One Outlet) juga sudah tepat. Di mana BBM yang dijual adalah RON 92, ini sebagai langkah sosialisasi yang juga sangat tepat karena menyasar masyarakat pedesaan.

"Masyarakat saat ini juga sudah banyak yang beralih ke Pertalite yang RON sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan Premium tapi dari sisi harga juga masih cukup terjangkau," ujarnya.

Meski demikian, dia memahami untuk benar-benar agar masyarakat beralih ke BBM dengan RON yang tinggi memang membutuhkan waktu. Karena mesti melihat juga kondisi perekonomian masyarakat.

Oleh karena itu, jika nantinya Pertamax menjadi BBM pilihan maka pemerintah wajib memberikan subsidi ke masyarakat. Ini berkaca dengan Malaysia yang pemerintahnya memberikan subsidi kepada penggunaan BBM RON tinggi.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya

Indonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya

Filipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Tuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru

Tuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru

Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.

Baca Selengkapnya
Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon

Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon

Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.

Baca Selengkapnya