Eropa Disebut Mulai Lirik Indonesia Sebagai Lokasi Tujuan Investasi
Merdeka.com - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengatakan, negara-negara Eropa mulai menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi. Pada semester I-2021, Belanda dan Swiss masuk ke dalam 10 investor besar di Indonesia.
"Jadi Eropa sekarang mulai menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang alternatif dan masuk dalam prioritas mereka," kata Bahlil dalam Webinar Optimisme Pemulihan Ekonomi 2022, Jakarta, Rabu (29/9).
Pada kuartal I-2021, Swiss masuk lima besar negara dengan investasi tertinggi di Indonesia. Nilai investasinya mencapai USD 470 juta. Sedangkan Belanda di kuartal II-2021 menempati urutan keempat dengan nilai investasi USD 1,3 miliar.
Persaingan penanaman modal di Indonesia juga terjadi antara China, Jepang dan Korea Selatan. Tiga negara ini, kata Menteri Bahlil terlihat saling memperebutkan Indonesia sebagai lokasi investasinya.
"Menariknya lagi, Korea Selatan nilai investasinya melampaui cepat sekali, seperti ada persaingan sengit antara China, Korea Selatan dan Jepang," katanya.
Sampai semester I-2022, nilai investasi Korea Selatan sebesar USD 1,1 miliar dan Jepang Sebesar USD 1 miliar. Sementara itu Hongkong, RRT sebesar USD 2,3 miliar dan RRT sebesar USD 1,7 miliar.
Singapura Tetap Investor Terbesar
Meski begitu Singapura tetap menjadi negara sumber investasi terbesar di Indonesia dengan nilai USD 4,7 miliar. Bahkan mengalahkan investasi Amerika Serikat yang hanya sekitar USD 800 juta.
Tidak berbeda jauh dengan nilai investasi Malaysia sekitar USD 700 juta. Sedangkan posisi buncit berasal dari Thailand dengan nilai investasi sekitar USD 300 juta.
Dari berbagai data tersebut, Menteri Bahlil menegaskan, Indonesia tidak pernah membeda-bedakan negara-negara yang akan berinvestasi di Indonesia. Maka dia membantah bila ada anggapan Indonesia memberikan perlakukan khusus kepada salah satu negara yang akan berinvestasi di dalam negeri.
"Jadi keliru kalau ada anggapan kita fokus ke negara tertentu. Enggak ada, Indonesia tidak bisa diatur, justru kita harus jadi negara penengah. Jadi tidak ada perlakuan khusus," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Investor Makin Yakin Berinvestasi di IKN Usai Pemilu 2024
Jokowi mengklaim saat ini banyak investor yang mengantre untuk berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnya