Cerita Dahlan Iskan soal Ribetnya Warga China Jika Ingin Keluar Negeri Usai Pandemi
Merdeka.com - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan bercerita tentang penanganan pasca Covid-19 melanda di China. Negara pertama yang mengumumkan kasus positif Covid-19 ini telah berhasil melewati pandemi, namun tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.
Dahlan bercerita, warga China yang hendak ke luar negeri tidak bisa merencanakan perjalanannya dalam waktu dekat. Seperti pengalaman kolega Dahlan yang mengantarkan obat untuknya.
"Jadi saya ini kan harus punya obat penurun imun. Obatnya dari sana (China). Covid-19 ini kan sudah setahun, stok obat saya sudah habis. Kemudian saya hubungi teman di sana. Tapi bagaimana caranya ke Indonesia? Memang bisa. Ternyata mereka sebelum berangkat, nggak bisa hari ini niat berangkat, besok berangkat, nggak bisa," ujar Dahlan dalam diskusi virtual Jakarta CMO Club: The Life of Covid-19, Kamis (21/1).
Usut punya usut, mereka harus menunggu sekitar 1 bulan untuk vaksinasi Covid-19. Setelahnya, mereka juga harus melaksanakan vaksinasi ke-2. "Lalu beli tiket, dan kemudian berangkat. Sampai obatnya," katanya.
Dari cerita Dahlan, China juga tengah melaksanakan vaksinasi massal terutama untuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang hendak ke luar negeri. Hal ini sudah dilakukan secara darurat sejak beberapa bulan lalu. Seluruh vaksin mulai dari Sinovac, Pfizer hingga Novavax juga digunakan dan dipercaya aman.
"Mungkin Sinovac efikasinya 65 persen, tapi lebih aman. Pfizer 95 persen tapi resikonya lebih tinggi. Semuanya oke," katanya.
Dahlan mengaku, jika dia masuk ke daftar orang yang divaksinasi, dia akan langsung menerimanya. Tidak ada alasan untuk menolak vaksinasi, apalagi status kehalalannya sudah teruji.
"Yang saya marah kalau nggak ada yang mau vaksinasi saja. Halal atau nggak di agama itu kan kalau dalam keadaan darurat itu nggak dipersoalkan lagi. Jadi yang bilang nggak halal itu memang nggak mau saja. Orang kalo nggak mau, alasannya kan banyak. Karena sableng saja, mau beda," tutup Dahlan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya
Di sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca SelengkapnyaTempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnya