Bappenas: Koordinasi keuangan syariah di Indonesia belum optimal
Merdeka.com - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan antusiasme masyarakat tentang keuangan syariah semakin tinggi. Sayangnya, belum ada upaya terkoordinasi untuk mengarahkan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia.
"Tidak hanya bicara bank, tapi juga keseluruhan. BI punya ide sendiri, terkait dengan liqudity perbankannya, OJK lebih berpikir untuk mengembangkan institusi keuangannya. Kementerian keuangan mengenai bagaimana manfaatkan keuangan syariah. Cuma gimana masing-masing tidak terkoordinasi, cuma takutnya gencar kampanye, dan menyeret keuangan syariah," kata Bambang di Jakarta, Selasa (2/8).
Sehingga, untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain internasional, pemerintah harus memperbaiki terlebih dahulu keuangan syariah di dalam negeri, contohnya dengan membangun bank investasi syariah, asuransi dari retakaful.
Sementara di sektor Kementerian Keuangan, pihaknya ingin mendorong lebih banyak public budget management channelling di industri keuangan syariah, mengembangkan microfinance dan sukuk.
Dengan demikian, pemerintah akan mampu meningkatkan signifikan keuangan syariah, juga menyesuaikan ekonomi syariah sesuai dengan tujuan pembangunan indonesia, seperti mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
"Kita mau profil keuangan syariah kelihatan, tidak cuma oh ini BSM (Bank Syariah Mandiri), ini punya ini. Kita mau setiap inisiatif memiliki tujuan yang jelas," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya
SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaResmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tutup Tahun, Capaian Penerimaan Bea Cukai 2023 Tembus Rp286,2 Triliun
Bea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing
BPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya